Tiga PMI Sakit dari Taiwan Tiba di Indonesia, Benny Ramdhani Sempat Teteskan Air Mata

20 Februari 2021, 00:04 WIB
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Benny Ramdhani, saat menjemput PMI sakit dari Taiwan di Lounge PMI Bandara Soekarno Hatta. /Indobalinews/Humas BP2MI

INDOBALINEWS - Tiga orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami sakit di Taiwan, akhirnya kembali ke Indonesia, Jumat 19 Februari 2021.

Mereka dijemput langsung oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani, di Lounge PMI Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten.

"Bapak Ibu tidak usah khawatir soal biaya perawatan, semua sudah dibiayai oleh negara," kata Benny Ramdhani, kepada ketiga PMI ini sambil meneteskan air mata saat.

Baca Juga: Survei Indometer: Tinggi, Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Presiden Jokowi

"Saya ingin Bapak Ibu sehat cepat sehat agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga di rumah," imbuhnya.

Ia menambahkan, para PMI merupakan pahlawan devisa. Pemerintah sepantasnya memberikan perlakuan terhormat kepada mereka.

Baca Juga: Ini Cara Ampuh Menangkal Virus Corona

Menurut Benny Ramdhani, dahulu PMI banyak terlantar. Namun sejak ada lounge PMI yang diresmikan 18 Desember 2020, para PMI yang pulang bisa menikmati lounge, jalur cepat, dan berbagai fasilitasi lainnya di Bandara Soekarno Hatta.

"Semua PMI berhak menikmati ini. Agar tidak berdesakan dan antri panjang. Mereka juga bisa beristirahat di lounge sambil menunggu keluarga yang menjemput," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Benny Ramdhani langsung mengantar ketiga PMI ini menuju Rumah Sakit (RS) Polri Jakarta, guna mendapatkan perawatan.

Baca Juga: 100 Perkara Sengketa Hasil Pilkada Kandas di MK, Hanya 32 yang Lolos

Ketiga PMI ini, yang pertama adalah Eni Neni Waryuni, asal Indramayu, Jawa Barat. Ia menderita sakit kanker payudara stadium 4.

Eni telah menjalani perawatan dan kemoterapi di EDCH Hospital, sejak 23-25 November 2020 dan 7 Desember 2020 serta 16-22 Januari 2021.

Sejak mengalami sakit dan menjalani kemoterapi rutin, ia ditampung di Taiwan Labor Rights Care Association (LCC) Kaohsiung. Eni juga telah menerima seluruh hak-haknya dan biaya kepulangannya ditanggung oleh pengguna.

Baca Juga: Satu Tahun Kepergian Ashraf Sinclair, Begini Postingan Haru BCL

PMI sakit yang kedua adalah Siti Sumarni asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ia mengalami sakit Acute Myeloid Lymphoma (AML) atau Leukimia Myeloid Akut.

Siti telah menjalani perawatan dan kemoterapi di National Taiwan University Hospital selama 55 hari, sejak 23 Desember 2020 - 17 Februari 2021. Selama menjalani perawatan, Siti telah melakukan 6 kali tindakan medis.

Pada 17 Februari 2021, Siti diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dan melakukan persiapan kepulangan ke Indonesia. Ia juga telah menerima seluruh hak-haknya dan biaya kepulangannya ditanggung oleh pengguna.

Baca Juga: Sidang Praperadilan Mantan Bupati Manggarai Barat, Saksi Hingga Kuasa Hukum Jadi Tersangka

Adapun PMI yang ketiga adalah Arif Hidayat, asal Planjan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah. Arif yang bekerja di home industry pembuatan tangki air mengalami luka bakar.

Kejadian tangki terbakar berawal ketika Arif sedang melakukan pengecatan bagian dalam tangki. Tiba-tiba yang bersangkutan pingsan di dalam tangki karena menghirup aroma cat dalam waktu yang lama.

Saat itu juga, majikan mencoba membantu dengan masuk ke dalam tangki, tetapi ikut pingsan. Meskipun,  rekan pekerja membantu menolong dengan mengelas tangki untuk membuat lubang, namun percikan api mengenai campuran cat yang mengakibatkan tangki meledak.

Baca Juga: Survei Indometer: Prabowo Subianto Capres Terkuat, Ridwan Kamil Ancaman Serius

Arif dan majikannya langsung dibawa ke Kaohsiung Hospital untuk mendapatkan perawatan. Luka bakar Arif Hidayat 47 persen, sedangkan majikannya 80 persen.

Selang seminggu, tepatnya 17 Oktober,  Arif Hidayat dipindahkan ke RS NCKU di Taiwan dan telah menerima tindakan medis berita operasi pembersihan kulit sebanyak 3 kali.

Majikan telah membayarkan sebesar NTD 500.000 untuk biaya Arif selama di RS Tawian. Selanjutnyaz, Arif dipindah ke shelter khusus WNIO KDEI Taipei dengan menjalani rawat jalan sampai dipulangkan ke Indonesia.***

Editor: M Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler