Kecelakaan Bus Sumedang : Diselidiki Kelebihan Muatan Hingga Supir Pakai Aplikasi Peta Online

11 Maret 2021, 17:12 WIB
Kecelakaan bus Sri Padma Kencana T 7591 TB kecelakaan di Wado, Sumedang, menewaskan 27 orang. Pagar pengaman di TKP jadi sorotan. /instagram.com/sar_nasional/PRBandungRaya.com.

INDOBALINEWS - Korban tewas dalam kecelakaan bus di Sumedang terkonfirmasi hingga Kamis 11 Maret 2021 siang menjadi 27 orang meninggal dunia dan 39 orang selamat.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung Deden Ridwansyah, seluruh penumpang korban kecelakaan bus yang jatuh ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat itu sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

 

"Data korban sementara yang diperoleh dari RSUD Sumedang yaitu jumlah total korban 66 orang, 27 meninggal dunia dan 39 orang selamat," katanya seperti yang dilansir indobalinews.com dari unggahan Instagram @basarnas_jabar.

Baca Juga: Ini Manfaat Berdiri, Dari Bakar Kalori Hingga Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Sementara itu Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto menjelaskan kronologis kecelakaan maut di Sumedang bermula dari bus yang diduga hilang kendali hingga terbanting dan terperosok ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Peristiwa itu sendiri berdasarkan analisa sementara, menurutnya terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu 10 Maret 2021. Kontur jalan yang menurun panjang serta menikung itu diduga membuat bus bergoyang sebelum akhirnya mengalami kecelakaan.

Baca Juga: Tak Suka Isteri Ditemui Pria Lain di Rumah Kosong, Suami Aniaya Korban Pakai Senapan

"Akhirnya sopir ini banting stir ke kiri, dia sempat muter kena guard rail (pagar pengaman jalan) ini, jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik," kata Kushariyanto di lokasi kecelakaan, Kamis 11 Maret 2021 seperti yang dilansir Antara

Adapun sejauh ini menurutnya hal itu masih dugaan sementara karena pihaknya masih terus melakukan penyelidikan di lokasi dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Baca Juga: 1 Minggu 3 Tersangka Kasus Narkoba Diringkus Polres Klungkung Bali

Selain itu, ia juga menduga salah satu faktor bus itu hilang kendali adalah karena kelebihan muatan penumpang. Dari data yang diterima, jumlah penumpang memang tidak sebanding dengan jumlah tempat duduk.

"Karena kondisi penumpang itu 66 orang yang notabene di situ harusnya cuma 62 atau 63 tempat duduk," kata dia.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

Dia juga memastikan, jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Sumedang melalui kawasan Wado dengan lebar sekitar enam meter itu memang tidak seharusnya digunakan oleh kendaraan sejenis bus besar.

Dia menduga sopir bus tidak mengenali kontur dan kesempitan jalur akan dilaluinya itu. Sopir itu, kata dia, diduga menggunakan aplikasi peta online atau daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang.

Baca Juga: Keburu Viral, Bule Yang Buka Kelas Orgasme di Ubud Bali Diamankan Polisi

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan bus yang ditumpangi para pelajar dan orang tuanya itu hendak kembali menuju Kabupaten Subang setelah berziarah ke kawasan Tasik dan berwisata ke Pangandaran.

Dari data yang diterima, menurutnya isi penumpang bus itu terdiri dari 70 persen merupakan orang tua pelajar, dan 30 persen merupakan pelajar. "Kalau kendaraan besar sesungguhnya tidak diperkenankan ke jalur ini," kata Hery.***

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews Basarnas

Tags

Terkini

Terpopuler