Jejak Karir Kepala Staf Umum TNI Letjen Ganip Warsito yang Kini Pimpin BNPB

- 25 Mei 2021, 17:19 WIB
 Pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (25/5/2021).
Pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (25/5/2021). /Dok. BNPB

INDOBALINEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito sebagai Kepala BNPB menggantikan Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo.

Doni menjabat Kepala BNPB sejak awal Januari 2019. Sedangkan Ganip menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI sejak pertengahan Januari 2021.

Pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (25/5/2021).
 
Baca Juga: Dukung Tuntutan Buruh Boikot Indomaret, Neno Warisman Serukan Belanja di Warung

Jejak pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, dimulai setelah lulus Akademi Militer (Akmil) 1986. Ganip mengemban sejumlah posisi strategis militer, antara lain Pangkogabwilhan III (2019 – 2021), Asops Panglima TNI (2018 – 2019), Pangdam XIII/Merdeka (2016 – 2018) dan Pangdivit 2/Kostrad (2015 – 2016).

Sarjana ekonomi dan magister manajemen yang kni berusia 57 tahun ini, mengenyam berbagai jenjang pendidikan militer mulai dari Akmil 1986.

Selanjutnya sederet Pendidikan dijalaninya, Sussarcabif, Selapa I dan II, Seskoad, Sesko TNI, Lemhanas, hingga Sus Dan Brigif.

Baca Juga: TWK Jadi Alat Pimpinan KPK dan BKN untuk Memonopoli Makna Kebangsaan dan Ketaatan terhadap NKRI

Ganip merupakan Kepala BNPB ke-4 setelah kepemimpinan beberapa jenderal TNI, yaitu Doni Monardo, Willem Rampangilei dan Syamsul Maarif.

Sementara Doni Monardo yang memasuki masa pensiun setelah menjabat lebih dari 2 tahun dan telah melakukan banyak pencapaian. Kiprah Doni sangat luar biasa selama memimpin penanggulangan bencana di Indonesia.

Pengalaman dalam menangani bencana berskala besar, seperti gempa bumi Sulawesi Barat dan cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Barat, serta penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, sangat diapresiasi oleh banyak pihak.

Baca Juga: Komnas HAM Selidiki Dugaan Pelanggaran atas Tidak Lolosnya 75 Pegawai dalam TWK KPK

Berbagai pemikiran dan langkah konkret dilakukan Doni Monardo dalam menumbuhkan organisasi dan penanggulangan bencana di Indonesia.

Jargon “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” sangat kuat dalam kepemimpinannya sebagai salah satu upaya mitigasi bencana.

Di bawah kepemimpinan Doni, mitigasi vegetasi menjadi model dalam penanganan bencana hidrometeorologi basah dan geologi, seperti banjir, tanah longsor dan tsunami.

Baca Juga: Soal Istri Ketiga Ustaz Uje, Umi Pipik Tidak Etis Menyebutkan dan Berharap Tak Perlu Dibesar besarkan

Selain itu, pendekatan pentaheliks memberikan nuansa kolaborasi dan kerja sama nyata dalam penanggulangan bencana di Tanah Air.

Pentaheliks terdiri dari pemerintah, pakar/akademis, lembaga usaha, masyarakat dan media massa menjadi wujud konkret untuk terus mengkampanyekan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama.

“Kami mohon pamit sebagai Kepala BNPB, sekaligus sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Juga berakhirnya masa tugas sebagai TNI aktif dan memasuki masa purna bakti,” ucap Doni Monardo secara tertulis.

Baca Juga: Bukan dari Timur Tengah, Kejayaan Islam di Dunia Justru akan Dipimpin Muslim Indonesia

Doni menyampaikan terima kasih atas segala dukungan, kerja sama yang sudah terjalin dengan baik. ***

Editor: R. Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x