Rasakan Sensasi Kesejukan Desa di Atas Awan, Ranu Pani Lumajang

- 20 September 2021, 12:40 WIB
Suasana Desa Wisata Ranu Pani Lumajang.
Suasana Desa Wisata Ranu Pani Lumajang. /Dok Humas Kemenparekraf

INDOBALINEWS - Ranu Pani adalah sebuah desa di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut yang menjadi desa terakhir persinggahan para pendaki Gunung Semeru.

Desa ini menjadi desa tertinggi di Indonesia, karenanya kerap disebut desa di atas awan dengan cuaca sekitar yang dingin hingga mencapai minus 4 derajat celcius.

Rannu Pani yang berasal dari bahasa Kawi, dengan Ranu berarti danau, hanyalah satu dari banyak spot menarik dari wilayah sekitar Gunung Semeru. Baru-baru ini Ranu Pan masuk 50 besar Desa Wisata Terbaik se Indonesia 2021.

Baca Juga: Real Madrid Menang di Valencia, Carlo Ancelotti Puji Semangat Juang Tim

Desa ini memiliki tiga danau yang terkenal yakni Ranu Pani, Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo. Ranu Pani juga merupakan nama salah satu danau yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)

Di sekitar lokasi ini, para wisatawan akan mendapati fasilitas berupa homestay, penyewaan alat camping, dan jasa pemandu jika dibutuhkan. Seperti juga pemandangan destinasi wisaya pegunungan, di Ranu Pani kita juga merasakan kesejukan dan keindahan alam yang sama.

Baca Juga: Jelang World Superbike, Polda NTB dan Korem 162 Wirabhakti Genjot Vaksinasi Covid 19 di Mandalika Lombok

Sensasi keindahan alam ini juga dialami oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Ranu Pani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang menginap di salah satu home stay.

Selain menginap, di pagi hari Sandiaga Uno juga menyempatkan berolahraga  pagi, menaiki kuda dan meresmikan Amphitheater Minggu 19 September 2021. 

Baca Juga: Pembangunan Sungai Buatan Tukad Unda akan Selesai Lebih Cepat dari Target

"Kami sangat berbangga bisa hadir di sini, ini pertama kalinya saya datang ke sini. Kehadiran kami bukan hanya hadir seperti undangan Pak Bupati dan Wakil Bupati, tapi saya juga menginap untuk bisa merasakan langsung sensasi bermalam di sini yang suhunya bisa sampai 9-11 derajat,” katanya. Kunjungannya juga dalam rangka melanjutkan rangkaian visitasi 50 terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Menparekraf Sandiaga Uno beserta rombongan tiba di desa yang menjadi titik terakhir pendakian ke Gunung Semeru itu sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu setelah perjalanan dari Kabupaten Banyuwangi. Setelah tiba di Kawasan Ranu Pani, Menparekraf Sandiaga langsung bermalam di salah satu homestay dari total 41 homestay yang berada di kawasan tersebut.

Baca Juga: Sirkuit MotoGP Mandalika Gelar Event Perdana WSBK, Penonton 25.000 Orang

“Saya sangat berkesan, kagum dan bukan hanya alam dan budaya tapi fasilitasnya juga mumpuni, toiletnya bersih, juga warganya sangat ramah, saya ingin mengajak masyarakat untuk berwisata #diranupaniaja. Saya titip untuk tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, harus dijaga agar tetap kondusif oleh semua pihak, jangan sampai situasi yang bagus ini karena ketidakdisiplinan, kita harus kembali lagi ke PPKM level yang lebih ketat,” kata Sandiaga Uno dalam pernyataan tertulisnya.

Menprekraf juga mengungkapkan bahwa desa wisata Ranu Pani ini memiliki potensi untuk berkembang dan tertata dengan baik.  "Kami hadir untuk memberikan dukungan agar ekonomi bisa kembali bangkit dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 19 September 2021, Ada Apa Libra? Ini Keberuntungan Scorpio dan Sagitarius

Saat di Ranu Pani, Menparekraf Sandiaga Uno juga meresmikan amphitheater yang baru dibangun sebagai tempat pertunjukan seni dan budaya bagi masyarakat di Desa Wisata Ranu Pani, setelahanya terdapat pertunjukan jaran kepang yang menjadi salah satu atrkasi budaya di wilayah itu.

Saat melakukan visitasi, Menparekraf juga mengunjungi stand atau booth pameran batik dan tenun. Untuk kulinernya, ada Keripik Kentang, Oseng-Oseng Tumewu, Sambel Tropong, Sambel Bawang Pre, Kripik Kentang, Nuget Semenan, Lumpia Semenan, Peyek semenan, Sambel Tropong, Selai Terong Tengger. Dari sektor kriya, ada juga kerajinan tangan dari bambu.

Baca Juga: Atlet Paralimpiade 2021 Disambut Bonus Miliaran Rupiah, Jokowi: Teruslah Berprestasi dan Menginspirasi

Untuk menuju Ranu Pani, wisatawan yang datang dari Kota Lumajang bisa menuju Senduro kemudian melewati alas Burno untuk sampai di lokasi.

Sedangkan untuk wisatawan yang datang dari Malang, bisa lewat Pasar Tumpang. Kemudian alternatif rute lainnya adalah melalui Jalan Nasional III dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Jika memilih menggunakan angkutan umum, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan membayar sewa hardtop atau mobil jeep. Naik jeep akan memperpendek jarak tempuh dari Bromo menuju Ranu Pani.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x