Niels juga mengatakan hotel juga telah kehilangan sebagian besar pendapatan mereka, tak punya kesempatan mengendalikan harga sendiri dan inventaris mereka.
Baca Juga: Intip Canggihnya Teknologi EMFACE di Miracle Ultimate yang Bikin Wajah Awet Muda
Menurutnya setiap penawaran mesti dibuat secara individual dan unik oleh hotel agar wisatawan mendapatkan penawaran terbaik untuk masa tinggal mereka.
“Dan kebiasaan orang zaman dulu yang memesan hotel hanya berdasarkan harga saja sudah harus ditinggalkan. Karena saat ini para konsumen bisa memilih hotel berdasarkan nilai tambah dan memilih hotel yang bisa membuat para konsumen lebih bisa mengontrol segalanya,” ujar pria yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam dunia pariwisata ini.
Kebutuhan akan hal ini juga diamini oleh Gindo, bahwa ke depannya kebutuhan wisatawan akan terus berkembang.
Baca Juga: Kata Bijak Abu Bakar As Siddiq: Membangun Ketaqwaan dan Keimanan
Bahkan saat ini sudah mulai ada pertanyaan dari wisatawan secara online terkait informasi aktivitas selama wisata, misalnya tempat wisata, transportasi, dan lain-lain
Terkait pemesanan kamar secara online, General Manager Golden Tulip Jineng Resort, Gindo Sianturi, mengatakan persentase tamu melakukan itu antara 48-50 persen.
Ia merinci, 30 persen dilakukan tamu asing dan 70 persennya wisatawan domestik. Untuk meningkatkan penjualan, ia mengakui menggunakan berbagai platform online booking. Sebab, sejak tahun 2000-an, pemesanan kamar secara online mulai diminati.
Baca Juga: Momentum Pemulihan Ekonomi Bali Meningkat Signifikan, Tak Ada Bayang Bayang Resesi di Bali