Pengamat Sebut Praktik Nepotisme dan Korupsi Merajalela, Megawati Terlalu Diam

- 31 Juli 2021, 18:19 WIB
Megawati berikan pesan semangat serta PR pertanyaan asal kodok dan kupu-kupu di momen Hari Anak Nasional 2021
Megawati berikan pesan semangat serta PR pertanyaan asal kodok dan kupu-kupu di momen Hari Anak Nasional 2021 /YouTube/Kemen PPPA


INDOBALINEWS - praktik nepotisme dan korupsi telah merajalela pada rezim pemerintahan di bawah kader PDIP sementara Presiden Joko Widodo dinilai abai dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlalu diam.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti menyampaikan itu saat menyoroti sikap Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai penguasa, PDIP.

Ia mengkrtik tajam bagaimana Megawati seolah "tak berkutik" atas pelanggaran hukum besar, seperti korupsi.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Nilai Provinsi Bali Jalankan PPKM Mikro Terbaik

Ditambah lagi, praktik nepotisme yang dilakukan elit di dalam lingkungan pemerintahan. Megawati, dikritiknya lebih bersikap permisif.

Ray Rangkuti membandingkan bagaimana kuatnya sosok Megawati ketika berjuang untuk reformasi dan usai peristiwa Kudatuli atau Kerusuhan Dua Tujuh Juli.

"Saya kira ibu Mega terlalu diam melihat beragam peristiwa pengarusbalikan pencapaian-pencapaian reformasi selama ini," kata Ray dalam diskusi daring bertajuk 'PDIP & 25 tahun tragedi Kudatuli' pada Kamis, 29 Juli 2021.

Baca Juga: Kasus Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 243 Orang, Enam Meninggal Dunia

Beberapa hal terjadi di saat pemerintahan dipimpin kader PDIP.

Pertama, Megawati dinilai Ray Rangkuti cuek terhadap maraknya tindakan nepotisme. Dicontohkan, bagaimana nepotisme politik yang makin merajalela semasa Presiden Jokowi.

"Bukan hanya Jokowi tentu saja. Tapi menurut saya sih banyak mungkin di PDI Perjuangan hal yan sama terjadi. Mungkin di kabupaten mana. Ada sikap permisif dari ibu Mega melihat hal itu," katanya lagi dilansir dari Pikiran-rakyat.com, .

Baca Juga: Basarnas Lakukan Pencarian Penumpang Kapal Jatuh di Perairan Selat Bali

Kedua, kata Ray masalah kebebasan berpendapat yang dinilainya Megawati cuek.

Ketiga adalah soal pemberantasan korupsi, di mana dua tahun terakhir di era Presiden Jokowi, diakuinya harus mengurut dada.

"Selain Revisi UU KPK yang mengecewakan. Melihat anggota komisioner KPK yang juga mengecewakan sampai sekarang mengecewakan," katanya.

Baca Juga: Gempa 8,2 M Guncang Alaska, Seluruh Pasifik Siaga

Ray mengatakan, Megawati sebagai ketua partai yang jadi pengusaha saat ini, cenderung berdiam diri ketika banyak koruptor mendapat potongan masa hukumannya.*** ( Rizki Laelani/Pikiran-rakyat.com)

Disclaimer: Artikel ini telah ditayangkan seblumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul: " Tajamnya Kritik ke Megawati, Nepotisme dan Korupsi Merajarela, Pengamat: Mengurut Dadalah"

Editor: R. Aulia

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x