Prof Deby Vinski Sambut Hangat Program Prabowo yang Mendukung Transformasi Kesehatan di Indonesia

- 23 Maret 2024, 10:03 WIB
Kolase Presiden Prabowo dan Prof Deby Vinski. Prof Deby menyambut baik program transformasi kesehatan di Indonesia yang digulirkan Prabowo.
Kolase Presiden Prabowo dan Prof Deby Vinski. Prof Deby menyambut baik program transformasi kesehatan di Indonesia yang digulirkan Prabowo. /Dok Beng

INDOBALINEWS - Salah satu program calon Presiden Indonesia yang baru saja diputuskan KPU keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 dalam rangka mendukung transformasi di bidang kesehatan banyak disambut baik berbagai kalangan.

Termasuk  Professor Deby Vinski, tokoh perempuan yang dikenal sebagai pejuang dalam transformasi kesehatan pun ikut mengungkapkan harapannya pada Presiden baru Indonesia.

"Saya berharap rencana calon presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membangun ratusan fakultas kedokteran bisa terwujud dengan melibatkan organisasi profesi yang berjuang mendukung transformasi kebaikan bagi kesehatan," kata Deby dalam pernyataan resminya yang dikutip Sabtu 23 Maret 2024.

Baca Juga: Liga 1: Risto Vidakovic Tak Khawatirkan Degradasi, Sebut PSS Sleman Punya Tradisi Lolos Lubang Jarum

Tak hanya itu, kata dia peran perempuan dan alokasi anggaran untuk pembangunan kesehatan, pendidikan kedokteran, dan kesejahteraan masyarakat juga dapat ditingkatkan.

"Health tourism perlu digarap secara serius agar dapat menghasilkan devisa besar bagi negara," ujarnya.

Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Deby Vinski juga terkenal karena kecepatan pemikirannya dan kontribusinya dalam dunia kedokteran anti-aging Internasional.

Deby yang sering disebut sebagai "The Queen of Anti-Aging", melakukan langkah strategis, pengalaman memimpin World Organization of Anti-Aging Medicine WOCPM pada tahun 2013. Dan meraih penghargaan sebagai Pelopor Kedokteran Anti-Aging dan Preventif pada tahun 2019.

Baca Juga: Nantikan Film '365 Days with Arjuna' dengan Vibes Bali: Kisah Hopeless Love Menjelma Menjadi Cinta Sejati

Sebagai satu-satunya perempuan Pendiri organisasi Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), Deby adalah salah satu tokoh utama dalam perjuangan transformasi kesehatan.

Keberaniannya sebagai dokter pertama dalam menyatakan keluar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada April tahun 2022, setelah Deklarasi PDSI di tengah proses legislasi Undang-Undang (OBL Kesehatan), menunjukkan dedikasinya pada kepentingan masyarakat dan NKRI.

"Saatnya untuk berubah jika bangsa ini ingin maju," tegas Deby mendukung Kemenkes dan Pemerintah.

Deby bersama Prof Terawan Agus Putranto, Brigjen Jajang Edipriyatno SpBp MARS dan dr Erfen Gustiawan, dr Dollar SH MH , tokoh pemerhati kesehatan dr Judilhery dan Jend Mufti Djusnir, bersama pejuang transformasi lesehatan lainnya memantapkan langkah dengan DPR dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertekad melakukan perubahan bagi Indonesia.

Baca Juga: Lagi Hits! Lirik Lagu 'Wide Awake'; Katy Perry

Pendiri PDSI dan telah berhasil membentuk koalisi dari 9 hingga 38 organisasi beranggotakan lebih dari 2 juta nakes maupun masyarakat peduli kesehatan.

"Bersama para dokter dan tenaga kesehatan lainnya, untuk mendukung Pemerintah dalam mengimplementasikan UU OBL Kesehatan yang baik ini lebih inklusif dan progresif," harapnya.

Di markasnya yang megah di Vinski Tower, Deby mengatur semua kegiatan dengan ketat. Prestasi Deby juga terkenal di kancah internasional sebagai Presiden Organisasi Stem Cell Dunia WOCS di Geneva Swiss. Bersama dengan Presiden Jokowi (saat itu Gubernur) dia menerima Gatra Award pada tahun 2013.

Penghargaan sebagai Ikon Kesehatan dan tahun 2021 kembali menerima Award Gatra di bidang Teknologi Stem Cell merupakan bukti kontribusinya yang luar biasa dalam dunia medis dengan AI.

Baca Juga: Kabar Gembira! Info Lowongan Kerja,Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN Dibuka Mulai Besok hingga 1 April

"Tindakan yang saya lakukan didasari oleh kesadaran dan hati nurani, demi kepentingan masyarakat luas dan kemajuan bangsa," ungkapnya.

Gagasan-gagasan Deby tentang anti-aging dan pencegahan penyakit telah diakui secara global, sehingga dia dianugerahi gelar Honorary Professor dari Oxford Academy UK.

Keterlibatannya dengan berbagai tokoh dunia penasehatnya di WOCPM Paris seperti Wapres ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla dan Presiden Duterte serta Presiden Tatarstan Rusia serta beberapa pemimpin negara lainnya, juga mencerminkan jaringan internasionalnya yang luas.

Deby bersama Prof Terawan Agus Putranto, Brigjen Jajang Edipriyatno SpBp MARS dan dr Erfen Gustiawan, dr Dollar SH MH , tokoh pemerhati kesehatan dr Judilhery dan Jend Mufti Djusnir, bersama pejuang transformasi lesehatan lainnya memantapkan langkah dengan DPR dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertekad melakukan perubahan bagi Indonesia.

Pendiri PDSI dan telah berhasil membentuk koalisi dari 9 hingga 38 organisasi beranggotakan lebih dari 2 juta nakes maupun masyarakat peduli kesehatan.

Baca Juga: BBTF ke 10 Digelar Juni 2024 Targetkan 400 Buyer dari 51 Negara

"Bersama para dokter dan tenaga kesehatan lainnya, untuk mendukung Pemerintah dalam mengimplementasikan UU OBL Kesehatan yang baik ini lebih inklusif dan progresif," harapnya.

Di markasnya yang megah di Vinski Tower, Deby mengatur semua kegiatan dengan ketat. Prestasi Deby juga terkenal di kancah internasional sebagai Presiden Organisasi Stem Cell Dunia WOCS di Geneva Swiss. Bersama dengan Presiden Jokowi (saat itu Gubernur) dia menerima Gatra Award pada tahun 2013.

Penghargaan sebagai Ikon Kesehatan dan tahun 2021 kembali menerima Award Gatra di bidang Teknologi Stem Cell merupakan bukti kontribusinya yang luar biasa dalam dunia medis dengan AI.

"Tindakan yang saya lakukan didasari oleh kesadaran dan hati nurani, demi kepentingan masyarakat luas dan kemajuan bangsa," ungkapnya.

Gagasan-gagasan Deby tentang anti-aging dan pencegahan penyakit telah diakui secara global, sehingga dia dianugerahi gelar Honorary Professor dari Oxford Academy UK.

Baca Juga: Ikuti Big Ramadan Sale Promo Puncak 25 Maret, Nikmati Berbagai Promo Menarik di Bulan Suci

Keterlibatannya dengan berbagai tokoh dunia penasehatnya di WOCPM Paris seperti Wapres ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla dan Presiden Duterte serta Presiden Tatarstan Rusia serta beberapa pemimpin negara lainnya, juga mencerminkan jaringan internasionalnya yang luas.

Deby mengaku banyak belajar dari Para penasehatnya. Namun, di tengah semua prestasi ini, Deby tetap menjaga akar baktinya pada tanah air.

Keputusannya untuk membangun Pusat Anti-Aging dan Stem Cell di Bali sebelum membangun Stem Cell Centre di Dubai merupakan bukti komitmennya terhadap kemajuan kesehatan di Indonesia.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan Health Tourism, yang telah ia promosikan selama 10 tahun terakhir di lebih dari 74 negara," tuturnya.

Baca Juga: FHTB 2024 Berhasil Menghubungkan Ratusan Jaringan Bisnis

Pencerahan hidup Deby terwujud ketika berjuang menyembuhkan ayahnya dari stroke memotivasinya untuk terus berjuang dalam transformasi kesehatan.

Dengan harapan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju yang berdaya dan sejahtera di masa depan.

Dengan dedikasinya yang tiada henti dan visinya yang jauh ke depan untuk Indonesia Emas, Prof Deby Vinski terus menginspirasi dan menggerakkan perubahan dalam dunia kesehatan, baik di Indonesia maupun di kancah internasional. ***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x