Menengok Karya Pelukis Ekspresionis Transformatif, Yaari Rom di Park 23 Gallery and Creative Hub

4 Juli 2022, 20:22 WIB
Pelukis asal Amerika Yaari Rom didampingi Made Toya saat membuka pameran lukisan karyanya di Park 23 Tuban Kuta Bali Senin 4 Juli 2022 /Shira Indobalinews

INDOBALINEWS - Puluhan karya lukis ekspresionis transformatif yang terinspirasi dari alam oleh Yaari Rom, dipamerkan di Park 23 Gallery & Creative Hub, Tuban Bali dari tanggal 6 hingga 24 Juli 2022.

Karya karyanya terinspirasi oleh kompleksitas keterlibatan manusia dan alam dengan kebebasan berekspresi.

"Karya-karya saya merupakan wujud tekad untuk melindungi bumi lewat karya seni yang dijadikan sebagai bentuk perlawanan pada ketidakpedulian orang, sekaligus merefleksikan  kebiasaan buruk kita di bidang lingkungan serta perilaku sosial," ujar Yaari Rom, sang pelukis nyentrik yang selalu berani bereksperimen dengan warna ini.

Baca Juga: Lansia Rentan Terpapar Hoaks dan Kejahatan Digital

Dalam kesempatan itu Made Toya, sang manajer seniman ini mengungkapkan bahwa melalui penggunaan tema yang mudah dipahami dengan karya visual yang unik, seniman ini mengajak penikmat lukisan untuk membebaskan diri dalam pemikiran, kreasi, dan kembali kepada alam.

"Pada pameran retrospektif ini jiwa dari sebuah karya bertransformasi – beragam ekspresi karya garis hitam dan putih formasi warna, monoton, buram dan pigmen fluoresen ke garis-garis," ujar Made Toya.

Karya ini merupakan gerakan untuk merayakan kesadaran kita, semua makhluk di muka bumi, untuk bersama-sama menciptakan perjalanan, tanggung jawab pada ibu pertiwi lewat inspirasi visual.Karya karyanya terinspirasi oleh kompleksitas keterlibatan manusia dan alam dengan kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Sudah Dua Kali Coba Bunuh Diri, Akhirnya Ketut Tak Bisa Diselamatkan

Yaari Rom adalah seniman asal Amerika Serikat. Datang ke Bali pada tahun 2003, dan langsung jatuh cinta dengan Bali.

“Merasa seperti pulang kembali ke rumah  dengan keindahan pulau dan unsur spiritualitas budaya Bali yang menabjubkan,” ungkapnya dalam rilis pembukaan pameran bertajuk “The Art of Mother Earth” 5 Juli 2022.

Baca Juga: Pemerintah Realisasikan Rp58,9 Triliun untuk Perlindungan Rakyat Indonesia

Yaari sempat mendirikan studio pertamanya di Penestanan Ubud, bersama teman-temannya yang sudah akrab dengan Bali.

Keindahan alam yang memikat menginspirasi Yaari untuk membagikan visinya dan mendirikan sekolah kecil untuk anak-anak lokal.

Setelah beberapa tahun jalan, Yaari kembali membangun Yaari Toya Center kedua bersama Ni Made Toya di Seminyak Kuta. Bekerja sama dengan beberapa LSM dan lembaga seni dia terus mengembangkan pendidikan.

Baca Juga: 5 Tips Liburan Hemat dan Ramah Lingkungan

Berasal dari keluarga pemikir yang kreatif, Yaari juga mengembangkan bakat seni pertunjukan dan mengekspresikan imajinasinya kedalam cerita dongeng melalui musik dan tari.

Melukis sendiri dimulai Yaari sejak usia belia. Berkeliling dunia selama bertahun-tahun, Yaari berpartisipasi dalam teater dan seni jalanan. Yaari banyak bergaul dengan bintang industri musik seperti Rod Stewart, Long John Baldry dan Lesley Duncan, sebelum membentuk bandnya sendiri “The Dandy Boys”. Yaari adalah seniman serba bisa dan berkepribadian flamboyan.

Baca Juga: Startup Digital Peserta HUB ID Accelerator 2022 Bakal Dapat Pitch Trainer Global

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Yoke Darmawan mengatakan Galeri yang terbuka untuk umum ini akan menyelenggarakan serangkaian talkshow dan lokakarya selama periode pameran.

Dan buka setiap hari dari pukul 12:00 hingga 20:00 wita.

"Dalam beberapa bulan terakhir, Park 23 Creative Hub sangat aktif mendukung pengembangan kreativitas Seniman lokal Bali maupun internasional di Pulau Dewata," ujar Yoke.

Dikatakan Yoke lagi bahwa kolaborasi baru dengan Yaari Rom, seniman internasional unik yang berbasis di Bali, bertujuan untuk memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi Bali baik tanah lautan lewat pesona ibu pertiwi dalam goresan warna. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler