Ini Filosofi Tenun Gringsing dari Tenganan Karangasem Bali

1 Februari 2023, 08:11 WIB

 

 

INDOBALINEWS - Ketua Deskranasda Bali Putri Koster mengingatkan pentingnya alih generasi dalam pembuatan tenun Gringsing.

Ia berharap, generasi muda Tenganan mulai belajar menenun untuk kelestarian kain ini.

Lebih dari itu, ia ingin  generasi penerus tenun gringsing menciptakan motif baru.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Bali Hari Ini, 1 Februari 2023

 "Motif yang telah ada, warisan dari para panglingsir tetap dilestarikan. Selain itu,  alangkah baiknya kalau ada yang mampu menciptakan motif baru, " ujar Putri Koster saat bertatap muka dengan Penenun Gringsing di Tenganan Selasa 31 Januari 2023.

Belajar dari pengalaman itu, ia berharap gringsing tetap lestari. Perempuan yang dikenal memiliki multi talenta di bidang seni ini bersyukur karena para panglingsir Desa Tenganan telah mengantisipasi dengan mengatur penggunaan tenun geringsing dalam aturan adat.

Dimana, Krama Tenganan wajib mengenakan  gringsing pada upacara keagamaan tertentu. "Kita harus bersyukur, para panglingsir Tenganan sangat cerdas," sebutnya.

Baca Juga: Dokter: Bunuh Diri Merupakan Masalah Kompleks, Begini Cara Mencegahnya

Ia menilai, gringsing adalah karya luar biasa dan merupakan satu-satunya tenun double ikat di Indonesia.

"Di dunia hanya ada tiga yaitu India, Jepang dan Indonesia. Kita harus bangga, karena ada di Tenganan," imbuhnya.

Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat menghargai dan memuliakan kain gringsing agar tetap lestari. 

Baca Juga: Update Ranking BWF: The Babies Melesat 4 Setrip, Marcus dan Kevin Nyungsep

Dalam konteks menghargai dan memuliakan  gringsing, ia mengingatkan semua pihak agar jangan sembarang menggunakannya sebagai bahan baku produk seperti tas atau sandal.

"Ingat, dari namanya gringsing punya filosofi yang sangat luhur. Gering artinya sakit, sing berarti tidak.

Artinya, orang yang memakai kain ini diharapkan tidak sakit. Ini makna yang sangat mulia dan cenderung sakral," tuturnya.

Baca Juga: Eks Pekerja Kafe yang Tengah Hamil Curi Perhiasan, Pengakuannya Bikin Miris

Dalam kesempatan itu, ia menginformasikan bahwa gringsing telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis.

Itu artinya kain gringsing telah terlindungi secara hukum. "Dengan indikasi geografis, Desa Tenganan punya hak mutlak atas gringsing. Kain ini tak boleh ditenun di luar Tenganan, " tandasnya sembari mengingatkannya jangan ada pihak yang mencoba membuat atau meniru kain tenun ini karena dapat berimplikasi pada masa

Sementara itu,  Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Gringsing I Wayan Yasa menyampaikan terima kasih atas kesediaan Putri Koster turun menyapa penenun gringsing.

Baca Juga: Polres Gianyar Amankan 4,6 Kilogram Ganja dan 7 Orang Tersangka

"Kami sangat senang mendapat bimbingan dan petuah dari ibu gubernur," ucapnya.

Lebih dari itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas perhatianPutri Koster terhadap pelestarian tenun gringsing.

Dengan perhatian yang diberikan, ia yakin peluang untuk maju bagi perajin tenun gringsing kian terbuka.

Baca Juga: Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI: 'Jika Ada Fakta Baru Kapolda Tak Ragu Menjerat Hukum Purnawirawan'

Ucapan terima kasih juga diutarakan Bendesa Adat Tenganan Putu Yudiana. Menurutnya, sebuah kebanggaan bagi masyarakat Tenganan dikunjungi Ketua Deskranasda. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler