Prof. Nurhayati Rahman: Naskah “La Galigo” Menjadi Warisan Abadi Orang Bugis

- 12 Desember 2021, 15:10 WIB
Nurhayat Rahman, Dosen Universitas Hasanuddin Makassar
Nurhayat Rahman, Dosen Universitas Hasanuddin Makassar /Satupena

INDOBALINEWS - Naskah kuno La Galigo yang ditulis di atas daun lontar dan kertas menjadi warisan abadi orang Bugis yang menurunkan dua tradisi besar; tradisi literasi, dan sejarah peradaban serta kebudayaan.

Hal itu diungkapkan Prof. Dr. Nurhayati Rahman, dosen dari Universitas Hasanddin Makassar, selaku narasumber dalam diskusi di website seminar Obrolan Hati Pena #17 yang diselenggarakan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena di Jakarta, Minggu 12 Desember 2021.

Seminar ini dipandu oleh Amelia Fitriani dan Anick HT.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asia Tenggara

Nurhayati menjelaskan, naskah La Galigo tersebar di berbagai perpustakaan dan museum baik di Indonesia, luar negeri, serta koleksi-koleksi pribadi.

Kolektor terbesar adalah Universitas Leiden, Belanda. Itu berupa koleksi naskah yang belum tersusun jilidannya.

Ada 12 jilid naskah salinan tangan Retna Kencana Colliq Pujie, atas kerja samanya dengan Dr. Benyamin Frederik Matthess. Matthess adalah penginjil yang ditugaskan di Makassar. 

“Nah, 12 jilid inilah yang dikukuhkan oleh UNESCO sebagai Memory of the World tahun 2011,” ujar Nurhayati, yang selama puluhan tahun menggali karya sastra asli Nusantara tersebut.

Baca Juga: Anggota DPD Bustami Zainudin dan Fachrul Razi Daftarkan Gugatan “Presidential Threshold” ke MK

Halaman:

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x