Tanggulangi Rabies, Badung Genjot Vaksinasi dan Siapkan Shelter Anjing

- 26 Januari 2023, 12:48 WIB
Rapat koordinasi penanggulangan Rabies di Pemkab Badung Bali Rau 25 Januari 2023.
Rapat koordinasi penanggulangan Rabies di Pemkab Badung Bali Rau 25 Januari 2023. /Dok Duarte

INDOBALINEWS - Meningkatnya kasus rabies akibat gigitan anjing di Bali yang terakhir menimpa wisatawan asing di Pantai Legian membuat dinas terkait bergerak cepat mengambil langkah pemberantasan dengan memaksimalkan vaksinasi hingga pemnbentukan shelter atau tempat perlindungan anjing liar.

Kasus rabies terakhir menimpa wisman saat berlibur di Pantai Legian, mendapat perhatian serius Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

Selanjutnya digelar rapat koordinasi kegiatan monitoring penanggulangan rabies di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Badung bersama stakeholder di Kantor Puspem Badung, Rabu 25 Januari 2023.

Baca Juga: Jeka Saragih Ditantang Petarung India dalam Laga Final Road to UFC, Cek Jadwal dan Link Live Streaming di Sini

Selain jajaran pemerintahan seperti Dinas Kesehatan Provinsi Bali Pariwisata, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, Kementerian PMK, Kementerian Lingkungan Hidup, turut hadir akademisi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unversitas Udayana dan IAKMI Pengda Bali.

Dalam rapat dipimpin Kepala Dinas Kesehatan dr. Made Padma Puspita, dihadiri Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Imran Pambudi, akademisi Unud Putu Ayu Swandewi Astuti, Ketua IAKMI Bali Pengda Bali Ni Made Dian Kurniasari.

Baca Juga: Pariwisata Bali Jadi Percontohan untuk Kabupaten Berau Kaltim

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, dalam penanggulangan penyakit rabies upaya vaksinasi menjadi hal penting yang harus dilakukan pada hewan anjing.

Pasalnya, selama hewan dilepasliarkan kemudian tidak divaksin rabies, maka akan tetap membawa penyakit.

Dari laporan, di Kabupaten Badung terdapat 70 ribu anjing yang dtargetkan bakal divaksinasi meskipun anggaran yang ada untuk menjangkau 43 ribu anjing. Sedangkan sisanya bakal diupayakan Pemkab Badung.

Baca Juga: Siti Nurbaya: Tidak Ada Ampun Bagi Perusahaan Pembakar Hutan

"Tadi Pak Sekda, akan mengupayakan ada alokasi dana untuk vaksinasi," imbuhnya.

Selain vaksinasi, poin kedua, pentingnya menyiapkan shelter untuk anjing.

Keberadaan shelter diperlukan sebagai tempat penampungan sementara bagi anjing-anjing liar yang berkeliaran yang berpotensi menggigit atau membahayakan manusia.

Baca Juga: Kejari Badung Titipkan 17 Tahanan ke Rutan Lapan Kerobokan dan Bangli

Mengacu aturan Perpu yang mengatur shelter, maka anjing-anjing yang ada ada pemiliknya, jangan dibiarkan liar.

Maka ketika anjing berkeliaran atau dilepasliarkan, harusnya ditangkap diamankan ke shelter.

Jika sementara diamankan di shelter, tidak ada yang datang mengambil atau memilikinya maka menjadi hak negara untuk langkah tindak lanjutnya. 

Baca Juga: 11 Negara Ikuti Kejuaraan Asia Bola Tangan Pantai Putra Putri ke 9 di Bali 10 sampai 19 Maret 2023

"Kalau kita pemerintah, harus buatkan shelter untuk tegakkan aturan," tandasnya.

Dalam aturan terkait shelter, juga disebutkan setelah dua minggu anjing ditangkap tidak ada pemilik yang datang, maka menjadi milik negara.

Hal penting ketiga adalah, aturan-aturan yang paling efektf dalam penanganan rabies seperti di desa karena warga bisa melakukan kontrol terhadap keberadaan anjing liar yang rawan menularkan rabies.

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2023: Kejutan! Putri KW Pulangkan Pengagum Taufik Hidayat

Aturan yang dibuat desa akan efektif, karena warga tidak boleh melepas anjing termasuk bagaimana langkah-langkah ketika terjadi kasus gigitan anjing pembawa rabies.

"Kita dorong agar lokal wisdom yang memiliki inisatif, bisa melakukan pembelajaran dari Buleleng dan tiga desa di Badung, dalam penanggulangan rabies. Tiga desa yang memiliki aturan terkait rabies bisa ikut mensosialisasikannya dan bisa menjadi raw model pemberantasan rabies," tuturnya.

Untuk itu pentingnya edukasi, membangun pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Bali, bahwa gigitan anjing betatapun kecilnya, bisa membahayakan keselamatan manusia.

Baca Juga: Hasil Akhir BRI Liga 1, 8 Gol Tercipta Rans Nusantara vs Bali United Berakhir Sama Kuat

Apalagi, Bali masih dalam bahaya penyebaran rabies, sehingga, belum diketahui mana anjing yang terkena rabies. Jadi, tetap dianggap semua gigitan anjing itu berbahaya sehingga hal ini harus disampaikan ke masyarakat luas.

Made Kertha Duana selaku penasehat IAKMI Pengda Bal dan akadems Unud mengapresiasi dukungan Sekda Badung yang cukup serius dalam penanggulangan rabies

"Statmen Pak Sekda menujukkan keseriusan Pemkab Badung unuk mengeleminasi rabies dengan dukungan penganggaran , kebijakan dan shelter, konsernya untuk kesehatan dan kepariwisataan," tandas Made Kerta Duana.

0Baca Juga: Ibu 2 Anak di Denpasar Tak Menyangka Terima Santunan BPJS Ketenagakerjaa Rp4 Miliar Lebih

IAKMI mendukung dan mengapresiasi langkah cepat Pemkab Badung beserta jajaran dalam percepatan pengendalin rabies.

Made Kerta Duana menggaris bawahi pentingnya membangun kerja sama lintas sektor serta pelibatan masyarakat secara lngsung dalm mensukseskan pencapaian target vaksinasi anjing," tandas Made Kerta Duana yang juga pegiat APCAT ini.***

 

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x