Webinar Seri 2 Wapena: Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan UMKM

- 6 September 2021, 09:01 WIB
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda menjadi salah satu narasumber dalam webinar “Fakta Pandemi Ketangguhan UMKM Untuk Bali Bangkit” yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Peduli Bencana (WAPENA), Jumat 3 September 2021.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda menjadi salah satu narasumber dalam webinar “Fakta Pandemi Ketangguhan UMKM Untuk Bali Bangkit” yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Peduli Bencana (WAPENA), Jumat 3 September 2021. /Dok Humas Bank Indonesia

INDOBALINEWS - UMKM yang saat ini berjumlah 64,2 juta berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Kontribusi UMKM terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun dan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada.  

Hal itu dikatakan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda dalam webinar seri 2 “Fakta Pandemi Ketangguhan UMKM Untuk Bali Bangkit” yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Peduli Bencana (WAPENA), Jumat 3 September 2021 dan dibuka oleh Ketua Forum PRB Bali I Gede Sudiartha ini.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Kasus Coki Pardede yang Nyabu Lewat Dubur: Medsos Bisa Jadi Racun atau Obat

Lebih lanjut dikatakan oleh Rizki, saat pandemi COVID-19 UMKM harus menghadapi tantangan baru yaitu penurunan penjualan, kesulitan mendapatkan pembiayaan, kendala distribusi barang, keterbatasan stok bahan baku sehingga proses produksi ikut terhambat.

"Dalam merespon tantangan tersebut, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan moneter dan makroprudensial yang bersifat loose atau komodatif, serta kebijakan sistem pembayaran untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital," jelas Rizki dalam webinar yang bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Bali, BPBD Bali dan Siap Siaga ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bangga Indonesia Dapat Emas Pertama di Paralimpiade Tokyo 2020

Sementara itu, kebijakan pendukung seperti pengembangan UMKM diarahkan agar pelaku UMKM naik kelas, melalui penerapan strategi korporatisasi kelembagaan, peningkatan kapasitas, serta fasilitasi pembiayaan, termasuk didalamnya e-producinge-commerce, e-payment (perluasan QRIS) dan e-finance.

Hal tersebut nantinya juga akan mendukung dan meningkatkan interkoneksi UMKM dalam perdagangan internasional dan masuk dalam Global Value Chain (GVC).

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x