Tujuh Modus Penipuan Online

25 Juni 2021, 22:03 WIB
Hati-hati modus penipuan berkedok penawaran investasi. /Pixabay/

INDOBALINEWS - Para pengguna internet kian hari semakin banyak di Indonesia. Rata-rata mereka menghabiskan waktu untuk mengunjungi toko online, atau media sosial seperti Youtube, Instagram, Twitter, Facebook, dan Tiktok.

Di tengah meningkatnya aktivitas di dunia maya, masyarakat perlu waspada. Pasalnya, ada segelintir orang yang berbuat kejahatan di dunia maya semisal penipuan online.

Untuk menghadapinya, para pengguna internet harus mengetahui tips-tips agar terhindar dari penipuan. Hal itulah yang menjadi topik pembahasan dari Sofia Sari Dewi selaku pegiat media sosial.

Baca Juga: Lestarikan Penyu, Kapolres Klungkung Lepas Tukik di Pantai Klotok

Sofia membahas tindakan pencegahan kejahatan siber dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Tabanan, Bali, Kamis 17 Juni 2021 WITA. Ia mengungkapkan paling tidak ada tujuh modus penipuan online yang ada saat ini.

 “Yang pertama penipuan berkedok foto selfie dengan identitas diri. Aku paham, teman-teman yang baru dapat KTP posting itu. Sebisa mungkin jangan karena di situ ada nomor, alamat, dan bahkan tanda tangan. Misalnya juga ikutan aplikasi, semisal aplikasi finansial. Itu boleh, tetapi hanya keperluan di aplikasi saja,” kata Sofia.

Yang kedua, lanjutnya, modus penipuan melalui Whatsapp yang hampir semua pemilik nomor handphone punya aksesnya. "Biasanya tergabung di grup yang terlalu besar, grup umum, bisa saja disusupi pihak yang tidak bertanggungjawab, biasanya pengiriman untuk link hadiah,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Sekda Dewa Indra Tinjau Sentra Vaksinasi Covid-19 untuk Bali Bangkit

Lebih lanjut, Ada juga melalui penipuan lewat SIM Card (Swap SIM), dan penipuan melalui SMS. Modus penipuan lewat telepon. Kemudian, ada modus penipuan lewat email. Terakhir adalah penipuan via bank.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Tabanan, Bali, Kamis 17 Juni 2021 menghadirkan pembicara Sofia Sari Dewi, S.Psi (Designer, Pegiat Social Media & Social preneur), Anggoro, S.Pd, M.T (Tenaga Pengajar Luar di STTI Jakarta), I Wayan Kartika, S.Fil.H., M.Ag (Dosen STAH Mpu Kuturan Singaraja), Ida Bagus Made Satya Wira Dananjaya, S.Ag, M.Si (Dosen Vokasi Unwar), Nata Gein (Key Opinion Leader), dan Patria Prathama (Moderator).

Baca Juga: Kasus KDRT yang Berujung Kematian, Polisi Libatkan Psikiater Periksa Pelaku

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Kemkominfo

Tags

Terkini

Terpopuler