INDOBALINEWS - Polda Bali berhasil membekuk 2 gerombolan pelaku skimming ATM yang dikendalikan atau didalangi oleh dua warga negara asing (WNA) Bulgaria dan Malaysia.
Seorang WNA Bulgaria yang menjadi dalang skimming ini masih menjadi narapidana di lapas Kerobokan Bali. Sedangkan satu orang WNA Malaysia mengendalikan dari negaranya.
Gerombolan skimming lintas provinsi dan lintas negara ini dihadirkan dalam jumpa pers di Polda Bali Selasa 9 Februari 2021.
Menurut Wadir Reskrimsus Polda Bali, AKBP Ambaryadi Wijaya saat jumpa pers mengatakan gerombolan atau kelompok pertama yang dikendalikan oleh Dorgan WNA Bulgaria narapidana Lapas Kerobokan berjumlah empat orang.
"Warga Bulgaria ini merupakan pelaku skimming juga yang ditangkap tahun 2018 lalu dan saat ini berada di dalam Lapas Kerobokan," ujar Ambaryadi Wijaya yang didampingi oleh AKBP Gusti Ayu Suinaci, S.I.K., M.I.K dan Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Bali AKBP I Gusti Ayu Yuli Ratnawati, S.E. Selasa 9 Februari 2021.
Kelompok pertama yang berafiliasi dengan pelaku narkoba adalah Aris Said asal Jember (mantan Napi Narkoba), Endang Indriyawati (asal Solo isteri Aris), Putu Rediarsa (asal Buleleng mantan napi kasus penggelapan) dan Christipher B Diaz (asal Papua). Keempatnya ditangkap pada 8 januari 2021.
Bersama terduga pelaku ini telah diamankan juga beberapa barang bukti termasuk lima buah HP, 234 kartu ATM palsu. Gerombolan memiliki tugas khusus menarik uang menggunakan ATM palu yang sudah diisi data kartu korban nasabah bank yang bersangkutan.
Mereka memakai kartu yang didapat dari seorang napi di Lapas Krobokan bernama Aldo. Saat beraksi menarik uang di ATM menggunakan kartu ATM palsu PIN ATM dikendalikan oleh pelaku bernama Dogan dari dalam Lapas Kerobokan.
Sementara gerombolah kedua berjumlah tiga orang ditangkap 25 Januari 2021, bernama Junaidin, Alamsyah dan Miska. Ketiga orang yang berasal dari Dompu NTB ini mengaku bekerjasama dengan seseorang di Malaysia.
Kelompok ini diketahui beraksi lintas negara dan lintas provinsi. Sejumlah lokasi yang pernah dijadikan tempat aksi kejahatan antara lain Bali, Tarakan, Surabaya Jember, Solo, Bima, Sumbawa, Kupang dan Palembang.
Dari kelompok ini juga telah diamankan sejumlah barang bukti diantaranya 3 buah laptop, 1 buah notebook, 1.162 kartu ATM palsu, karet gelang, uang, alat pembaca/penulis kartu magnetic strip dan hidden camera.
Baca Juga: Ini Kronologi Tewasnya Pedagang Keripik di Bali Dihantam Tabung Gas Elpiji
Kelompok ini melakukan aksinya dengan cara memasang alat skimming ada mesin ATM dan kemudian menggandakan kartu yang dikenalikan dari Malaysia selanjutnya dieksekusi (ditarik tunai).
Diungkapkan juga bahwa para pelaku memasang alat skimming di mesin ATM dan kamera di dalam ruangan ATM.
Baca Juga: Simpan Sabu Dalam Plastik Pembalut Wanita Yang Diselipkan Dalam Bra, NA Terancam Penjara 5 Tahun
Alat skimming berfungsi untuk merekam data nasabah saat melalukan transaksi dan kamera berfungsi untuk merekam nomor pin nasabah saat melakukan transaksi juga.
"Jadi, setelah mendapat data nasabah yang direkam itu, selanjutnya dimasukan ke dalam kartu ATM palsu ini.
Setelah itu dilakukan transaksi penarikan uang nasabah setelah melihat nomor pin nasabah itu di kamera rekaman yang mereka pasang. Untuk itu kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati - hati saat melakukan transaksi, misalnya menutup nomor pin dengan tangan saat memasukan nomor pin," imbuhnya seperti yang dikutip oleh indobalinews.com. (***)
.
Network
