Network
INDOBALINEWS - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyebut operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (pungli) yang dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali terhadap petugas Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, palsu.
"Ada kejadian yang harusnya mengusik kita semua, Pak, apa itu? OTT palsu, Pak, yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Bali. Pak Habib saya minta nanti diputerin. Tidak ada OTT, Pak," ujar Arteria dalam Rapat Komisi III DPR RI bersama Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly serta Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Eddy Hiariej di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 21 November 2023.
"Yang ada apa? Yang ada Jaksa ngasih duit ke petugas Imigrasi orang petugas Imigrasi begini, Pak Habib (telapak tangan menghadap ke depan)," lanjut Arteria.
Baca Juga: Duh, Tukang Ojek dan Pengepul Barang Bekas Diringkus Gegara Sabu
"Tiba-tiba dia lari, Pak. Nggak beberapa saat kemudian tiba-tiba dia bawa, 'Mana uangnya? Berapa jumlah uangnya?' Petugas itu mengatakan, 'Kami nggak tahu jumlahnya, wong saya dilempari duit begitu, Pak. Diajak ngomong baik-baik, 'Yuk kita ke Kejati'," tutur Arteria sembari menirukan percakapan pihak Kejati Bali dan petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai.
"Apa yang dilakukan, Pak? Di berkas di BAP, ternyata yang ngasih uang itu Jaksa, Pak, bukan siapa-siapa. Apa OTT-nya? Yang baju hitam itu jaksa, disuruh kumpul nih buat 86, buat damai," sambung dia.
"Kumpulin duit terkumpul lah uang Pak Rp 79 juta, yang di press release-nya Kejaksaan Tinggi itu adalah Rp 100 juta. Ini pemalsuan lagi, Pak. Saya ingin tahu motifnya apa? Siapa pemainnya?" tegas Arteria.
Baca Juga: Bahasa Indonesia Resmi Digunakan Saat Sidang Umum Unesco
