Diusulkan Jadi Istana Kepresidenan, Istana Mini Banda Neira Direvitalisasi

17 April 2022, 21:50 WIB
Istana mini Banda Neira /Dok Humas Kemenparekraf

 

INDOBALINEWS - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung upaya revitalisasi Istana Mini Banda Neira yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku menjadi Istana Kepresidenan di Indonesia Timur. 

Istana Mini Banda Neira merupakan salah satu bangunan cagar budaya peninggalan masa kolonial, yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1622.

Istana Mini ini difungsikan sebagai tempat tinggal pejabat VOC serta kotroleur dan juga digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah. 

Baca Juga: Awas DBD! Kelurahan Panjer Lakukan Fogging

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu dalam keterangannya, Minggu 17 April 2022 menyampaikan bahwa menjadikan Istana Mini Banda Neira sebagai Istana Kepresidenan merupakan sebuah Inovasi dalam pengembangan destinasi pariwisata. 

"Kemenparekraf siap mendampingi dan mendorong Istana Mini Banda Neira untuk dijadikan Istana Kepresidenan. Kami berharap revitalisasi ini akan memberikan nilai tambah ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Vinsensius. 

Baca Juga: Driver Ojol Terduga Pelaku Begal Payudara yang Videonya Viral di Medsos, Diciduk Polisi

Vinsensius menyampaikan bahwa diperlukan implementasi inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam mendukung Istana Mini Banda Neira sebagai Istana Kepresidenan, seperti apa yang disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. 

Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan saat Rapat Koordinasi Pengembangan Istana Kepresidenan Banda Neira, di Kantor Gubernur Maluku, Jumat 8 April 2022 menyampaikan bahwa dalam mendukung revitalisasi Istana Mini Banda Neira.

Kemenparekraf akan fokus menjadikan destinasi wisata di Kepulauan Banda siap dan layak untuk dikunjungi, dipromosikan, dan dijual kepada wisatawan. 

Baca Juga: ODJG Kekar yang juga Residivis Ngamuk, Kapolsek Penebel Tabanan Keluarkan Jurus Ongos Beladiri Polri

"Salah satu bentuk dukungan dari Direktorat Pengembangan Destinasi II adalah akan diadakannya Bimtek Pengelolaan Homestay, pendampingan dan dukungan kelengkapan homestay untuk menunjang kesiapan amenitas dalam menerima kunjungan wisatawan," ujar Wawan.

Dengan dijadikannya Istana Mini Banda Neira menjadi Istana Kepresidenan, Pemda harus dapat memanfaatkan momentum agar Banda mendapat perhatian pemerintah pusat.

Baca Juga: Kejari Badung Hentikan Proses Penuntutan Usai Paman dan Keponakan Sepakat Berdamai

Wawan menyampaikan juga diperlukan sinergitas untuk membangun pariwisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan di Banda Neira.

Oleh karena itu, menurutnya kolaborasi antara pusat dari K/L dan daerah harus fokus tepat anggaran, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.

Baca Juga: KTT G20 di Bali: Perajin Pamekasan Siapkan Batik Tulis Unggulan

"Karena kepulauan Banda ini sangat luar biasa potensinya, keindahan wisata alamnya, geopark, wisata budaya dan juga wisata buatan, dan yang sangat penting adalah pemberdayaan masyarakat berbasis budaya lokal dan melibatkan tokoh dan masyarakat adat setempat guna memberi nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Wawan. ***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler