6 Kasus di Indonesia, Virus B117 Bisa Dideteksi Dengan Tes Antigen dan PCR

13 Maret 2021, 09:11 WIB
Ilustrasi varian baru virus Corona B117. /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

INDOBALINEWS - Sejauh ini Kementerian Kesehatan mencatat ada enam kasus kemunculan varian baru virus B117 di beberapa wilayah Indonesia. 

Keenam kasus itu dengan perincian dua kasus berasal dari Karawang, satu kasus dari Sumatera Utara, satu kasus dari Sumatera Selatan, satu kasus dari Kalimantan Timur dan satu kasus di Kalimantan Selatan.

Kementerian kesehatan juga meminta masyarakat untuk tak panik namun tetap waspada atas kemunculan virus varian baru ini. Selain itu sejauh penelitian yang dilakukan, virus ini masih bisa terdekteksi dengan tes swab antigen maupun tes PCR.

Baca Juga: Stres Di Masa Pandemi Jadi Pendorong Munculnya Gerd, Ini Kiat Mengatasinya

Baca Juga: Fakta Pembunuh Berantai di Bogor : Positif Narkoba Hingga Cari Mangsa Dari Facebook

"Varian virus ini tetap bisa dideteksi dengan tes swab antigen dan swab PCR. Dan juga vaksin yang sekarang digunakan di Indonesia masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus ini," demikian yang dikutip indobainews.com dari laman covid.go.id.

Selain itu dijelaskan juga bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa virus mutasi COVID-19, yang pertama kali ditemukan di Inggris ini, lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus COVID-19 yang awal.

Baca Juga: Nyepi di Bali, Ada Call Center dan Layanan Siaga Ambulan 24 Jam

Baca Juga: Kebakaran Kos-Kosan di Sesetan, Pemilik Rugi 2 Miliar

Hal itu juga pernah ditegaskan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid ,Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dalam sebuah tulisan di Kemkes.go.id bahwa Virus Corona adalah tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi.

"Mutasi memang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup. Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi COVID-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus COVID-19 yang awal, namun, dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular,'' beber Nadia.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

Kemenkes menerima informasi adanya dua kasus positif COVID-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117 pada Senin, 1 Maret 2021.

Dua kasus tersebut merupakan hasil temuan dari 462 sampel yang diperiksa. Mutasi virus Corona B117 sebelumnya pertama kali diumumkan di Inggris pada Desember 2020.

Mutasi terjadi pada bagian tanduk atau spike dari virus yang menyebabkan virus lebih mudah masuk ke sel sasaran sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding varian yang lama.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Sumedang : Diselidiki Kelebihan Muatan Hingga Supir Pakai Aplikasi Peta Online

Kecepatan penularan mutasi virus tersebut tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan.

Para peneliti yang mendalami virus Corona B117 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.

''Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok,'' ujar dr. Nadia.

Baca Juga: Keburu Viral, Bule Yang Buka Kelas Orgasme di Ubud Bali Diamankan Polisi

Ia juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada. Meskipun tingkat keganasan varian baru virus COVID-19 ini belum diketahui, namun dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi.

Untuk itu masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan harus lebih diperketat, serta mensukseskan program vaksinasi COVID-19.

Kementerian Kesehatan mengklarifikasi kemunculan varian baru virus B117 di beberapa wilayah Indonesia.  Dua kasus berasal dari Karawang, satu kasus dari Sumatera Utara, satu kasus dari Sumatera Selatan, satu kasus dari Kalimantan Timur dan satu kasus di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Tak Suka Isteri Ditemui Pria Lain di Rumah Kosong, Suami Aniaya Korban Pakai Senapan

Dengan itu Nadia menegaskan tidak ada kasus yang berasal dari wilayah DKI Jakarta,  "Dari enam kasus varian B117, satu sampel dilaporkan dari Jakarta. Setelah dilacak, asal dari kasus ini bukan di Jakarta," kata Nadia dalam acara webinar bertajuk "Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia" yang digelar Jumat 12 Maret 2021 yang dikutip Antara.

 

Namun pihaknya akan terus memonitor adanya variasi virus COVID-19 dan masih melakukan monitoring. Khususnya berdasarkan rekomendasi Lembaga Kesehatan Dunia, WHO, yakni B 117 dan ada dua lainnya, dari Afrika dan Brazil.***

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews Covid.go.id Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler