Depresi PHK dan Ditinggal Isteri Minggat, Pria di Tabanan Pilih Gantung Diri Tinggalkan 5 Lembar Surat

- 20 April 2021, 17:14 WIB
Pertugas medis dan polisi memeriksa korban tewas gnatung diri di Marga Tabanan yang diduga depresi karena lama menganggur dan ditinggal minggat isteri dan anak.
Pertugas medis dan polisi memeriksa korban tewas gnatung diri di Marga Tabanan yang diduga depresi karena lama menganggur dan ditinggal minggat isteri dan anak. /Dok Polsek Marga Tabanan

INDOBALINEWS - I Made Budi S, 40 tahun warga Banjar Dinas Payangan Tengah, Kecamatan Marga, Tabanan Bali nekat gantung diri karena depresi tak kuat menahan permasalahan hidup yang datang bertubi-tubi.

Karena cobaan hidup yang bertubi-tubi membuatnya menjadi depresi. Pertama kehilangan pekerjaan akibat pandemi dan sudah empat bulan isteri dan anak-anaknya meninggalkan rumah kembali ke rumah orangtuanya di Nusa Lembongan karena sering cek-cok.

Akhirnya Made Budi, setelah ditinggal isteri minggat nekat gantung diri dengan meninggalkan lima lembar surat wasiat yang berisi permohonannya agar anak anaknya dikembalikan untuk tinggal di Tabanan.

Baca Juga: Persaudaraan Umat Hindu-Muslim di Buleleng Ademkan Suasana di Tengah Panasnya Kasus Desak Made

Baca Juga: Politisi PPP Arsul Sani Desak Paspor Paul Zhang Terduga Penista Agama, Dicabut

 

Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagio atas seijin Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy PS Siregar S.I.K., M.H., membenarkan kejadian tersebut. 

Dalam laporan polisi diketahui Made Budi ditemukan gantung diri pada Senin 19 April 2021 sekitar pukul 18.05 Wita di dalam kamar rumah milik korban di Payangan Tabanan. 

Menurut keterangan saksi, Putu dan Ni Made Kartini, beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat curhat sambil menangis tentang permasalahan hidupnya.

Awalnya sejak bulan Januari 2021 korban cek-cok berkepanjangan dengan istrinya dan tidak dapat diselesaikan hingga istri korban bernama Ni Made Ayu W pergi meninggalkan korban dengan membawa anak-anak korban ke kampungnya di Lembongan Nusa Penida Klungkung Bali.

Baca Juga: Sakit Hati Dimaki Cicing, Warga Jawa Timur Bunuh Pemilik Warung di Buleleng Bali

Baca Juga: Kasus Desak Made, Arya Wedakarna : Tokoh Agama Harus Ikut Meredam dan Menenangkan

Sejak kepergian ke Lembongan Januari 2021 hingga sebelum kejadian gantung diri itu, isterinya tak mau kembali ke Payangan Marga Tabanan meskipun sudah berusaha dibujuk.

Pada tanggal 17 April 2021 sekitar pukul 19.00 Wita kedua saksi sempat ngobrol dan sharing terkait masalah yang dihadapi korban. Selanjutnya Korban menyampaikan keresahan dirinya atas berbagai masalah yang dihadapi dengan istrinya dan tidak memiliki pekerjaan hingga membuat korban menangis.

Kedua saksi mencoba menenangkan namun korban tetap saja menangis. Setelah sekitar sepuluh menit mengobrol. Kedua saksi lalu pergi ke Pura dan saat kembali masih melihat korban saat masuk dan mengunci kamar.

Baca Juga: Lagi Viral, Jalan Jalan ke Kaliangkrik Menikmati Keindahan Nepal Van Java di Magelang

Pada Senin 19 April 2021 sekitar Pukul 18.05 Wita saksi lainnya bernama Komang Okta yang tinggal satu pekarangan dengan korban merasa curiga karena bau busuk dari dalam rumah korban dan selama dua hari tidak melihat Korban ke luar kamar.

 

Akhirnya saksi Putu dan Komang mendobrak pintu kamar korban dan melihat korban sudah dalam keadaan leher terjerat kain warna kuning tergantung pada kusen kamar. Saat ditemukan  lidah korban yang terlihat menjulur sudah berwana hitam, kedua kaki berwarna hitam membiru dan telah mengeluarkan bau busuk.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

Di dekat tempat korban gantung diri juga ditemukan lima lembar surat yang diduga ditulis korban yang mengungkapkan rasa kecewa atas prilaku istri dan keluarganya. Dalam surat itu korban meminta agar anak-anak dijaga dan harus tinggal di Tabanan bukan di Lembongan.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis diperkirakan korban sudah meninggal dunia satu hingga dua hari sebelum ditemukan. Dan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kejadian ini juga sudah dilaporkan kepada kelian setempat dan petugas di Polsek Marga, kendati pihak keluarga menolak untuk autopsi.***

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x