Kemacetan di Bali Kronis, Pembangunan Kereta Cepat Masih Dibahas

- 17 Desember 2023, 14:16 WIB
Ilustrasi macet.
Ilustrasi macet. /Pikiran-rakyat.com/Arif Hidayah/

Baca Juga: Liga 1: Barito Putera Wajib Waspada, Arema FC Punya Motivasi Besar Menang di Demang Lehman

Nantinya Pemprov Bali akan memegang saham mayoritas dengan besaran 51 persen, sementara pemerintah pusat 49 persen, jadi pemda sudah bersedia mendanai capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex) sebagai penyangga.

Sementara itu atas kunjungan Menhub Budi Karya di Central Parkir Kuta, lokasi pemberhentian kereta cepat LRT nanti, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra mengaku senang.

Baca Juga: Golden Globe Awards ke-81: Perempuan 'Berjaya dalam Daftar Nominasi Penghargaan Termasuk 'Barbie'

Pemprov Bali menilai ini sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat yang peduli dengan kondisi kemacetan Bali yang berimbas juga pada pariwisatanya.

“Bali sangat membutuhkan transportasi pariwisata yang modern, karena memang kita rasakan saat ini pada jam-jam tertentu kemacetannya luar biasa terutama bandara ke wilayah Kuta sampai Canggu. Terima kasih perhatiannya kepada Bali untuk kemajuan pariwisata,” ujarnya. ***

 

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x