Harga Jagung Anjlok, Dikhawatirkan Muncul Gejolak di Petani

17 Mei 2022, 17:09 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Ir. Muhammad Riadi, M.Ec. Dev. /Dok Distanbun NTB

 

INDOBALINEWS - Tren penurunan harga komoditas jagung selama beberapa minggu terakhir, sudah mencapai tahap mengkhawatirkan.

Masalahnya, kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Ir. Muhammad Riadi, M.Ec. Dev, kebanyakan petani di NTB menggantungkan harapannya pada komoditas jagung.

"Kita tidak ingin, dengan kondisi ini akan memunculkan gejolak," katanya, Selasa 17 Mei 2022.

 Baca Juga: Jelang Motocross Grand Prix, 200 Tenda untuk Pelaku UKM Disiapkan di Dalam Sirkuit Samota

Harga komoditas jagung pada tahun 2021, katanya, mencapai Rp5.200 untuk setiap kilogramnya, tetapi tahun ini mengalami penurunan sampai Rp4.300.

Perbandingan harga tersebut, kata dia, bagi petani itu sudah sangat merugikan.

"Itu disebabkan, karena biaya produksinya mengalami peningkatan," katanya.

 Baca Juga: PHBS, Dinilai Efektif Cegah Hepatitis Akut Misterius

Saat ini, Muhammad Riadi menerangkan, luas areal penanaman jagung di NTB, tak kurang dari 243 ribu hektare.

Itu pun, kata dia, luas areal tersebut  berpotensi mengalami penambahan.

"Pemahaman petani secara umum, komoditas jagung lebih menguntungkan daripada komoditas lainnya," katanya.

 Baca Juga: Video Viral di Medsos Dugaan Pengeroyokan di Lapangan Lumintang Denpasar, Ternyata Korban Cinta Segitiga

Padahal, sebut dia, konsumen jagung saat ini terbatas, disebabkan karena gudang para konsumen sebagian besar masih penuh.

Muhammad Riadi menambahkan, sebelumnya, untuk mengantisipasi gejolak di tengah petani, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, telah berkomunikasi dengan pemerintah pusat soal situasi ini.

 Baca Juga: Viral di Medsos, Bule Panjat Pohon Sakral Tanpa Busana, Dideportasi Usai Minta Maaf

"Kita berharap, pemerintah pusat memberikan ijin ekspor komoditas jagung ini," katanya. ***

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler