Terkendala Tarif Cargo, Forum Petani Muda Bali, Ekspor Perdana Buah di Tengah Pandemi

- 24 September 2020, 15:57 WIB
Pekerja dari Komunitas Petani Muda Keren sedang melakukan proses pengemasan terhadap buah naga/ dok. Komunitas Petani Muda Keren
Pekerja dari Komunitas Petani Muda Keren sedang melakukan proses pengemasan terhadap buah naga/ dok. Komunitas Petani Muda Keren /

INDOBALINEWS – Ekspor perdana di tengah pandemi covid-19 berhasil dilakukan Forum Petani Muda Bali (Komunitas Petani Muda Keren) dengan negara tujuan Eropa.  Sebanyak 700 kilogram buah dikirim melalui rute Bali-Dubai-Praha pada Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Digempur COVID-19, Sri Mulyani Prediksi Indonesia Resesi Akhir September

Ketua Forum Petani Muda Bali, A. A Gede Agung Wedhatama P mengatakan jika benua Eropa menjadi negara tujuan pertama. “Kalau dilihat dari jumlah masih di bawah rata-rata tapi ini akan dilakukan secara berkelanjutan,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Jurang Resesi Di Kuartal III 2020, Minus Hingga 2,9 Persen Prediksi Sri Mulyani

Terkait tiga buah itu, menurut Wedha, pihaknya mengambil langsung ke petani di kawasan Bali seperti Salak dari Desa Sibetan (Karangasem), Buah Naga dari Desa Bulian (Buleleng) dan Mangga diambil langsung dari petani di Desa Tembok (Buleleng).

Ia juga mengatakan dengan menyarasar Eropa, pihaknya melihat dari sisi harga yang didapat cukup bagus jika ia bandingkan dengan pasar lokal.

Baca Juga: Target Digitalisasi SPBU di Bali Capai 85% Lebih

“Dari buyer sendiri dikatakan harga masih terjangkau, namun kita harus kompetitip karena kita juga bersaing dengan negara lain, seperti Uganda, Thailand dan sebagainya,” ujar Agung Wedha.

Lebih lanjut dikatakannya, permintaan akan produk pertanian lokal dari beberapa negara di tengah pandemi covid-19 ini cukup banyak.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Pengusaha Keripik Belut Tak Berkutik

Terlebih di saat ini yang pasokan bahan pangan di negara-negara Eropa, Timur Tengah sudah mulai kritis, sehingga peluang ekspor pun terbuka. Hanya saja saat ini, dikatakannya masih terkendala tingginya tarif cargo.

“Sebenarnya dari April permintaan sudah ada, namun karena tarif cargo sangat tinggi, jadi ekspor belum bisa dilakukan secara maksimal, nunggu biar tarif cargo turun dikit,” ujarnya.

Baca Juga: Gubernur Koster Minta GM Hotel di Bali Utamakan Produk Lokal

Pihaknya berharap dengan ekspor perdana ini, kedepan tarif akan mulai turun dan pengiriman bisa dilakukan dengan lancar serta pengiriman bisa dilakukan secara langsung dari Bali bukan melalui Jakarta. (***)

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x