May Day, 22 Anarko dan 15 Mahasiswa Papua Diamankan dalam Aksi Unjuk Rasa di Jakarta

- 1 Mei 2021, 20:43 WIB
Ilustrasi Aksi May Day di sejumlah daerah. Di Ciamis diikuti  Massa Forum Aksi Mahasiswa Intelektual (Fami) Ciamis  Sabtu 1 Mei 2021.
Ilustrasi Aksi May Day di sejumlah daerah. Di Ciamis diikuti Massa Forum Aksi Mahasiswa Intelektual (Fami) Ciamis Sabtu 1 Mei 2021. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko/Pikiran Rakyat

INDOBALINEWS - May Day atau Hari Buruh Internasional 2 Mei di Jakarta ditandai dengan sejumlah aksi unjuk rasa massa para buruh, mahasiswa dan simpatisan di beberapa wilayah Jakarta.

Seperti massa buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) pun ikut berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional ini dengan menyuarakan pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja.

Sementara aksi unjuk rasa di kantor Organisasi Buruh Internasional (ILO) Jakarta Pusat, Sabtu diwarnai dengan diamankannya 22 pemuda anarko yang disinyalir ingin berbuat anarkis dan membuat kekacauan.

Baca Juga: Kasus Desak Made Bisa Jadi Fenomena Berbahaya, Masyarakat Diminta Tak Terprovokasi

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, ke-22 orang anarko ini diduga menyusup ke dalam aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional (May Day) di kantor Organisasi Buruh Internasional (ILO) Jakarta Pusat, Sabtu 1 Mei 2021.

"22 orang anak anarko diamankan di ILO mau bergabung dengan kelompok buruh," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi seperti yang dilansir dari antaranew.com. 

Yusri juga mengatakan para pemuda anarko tersebut diciduk petugas yang tengah mengamankan aksi unjuk rasa buruh di kantor ILO di Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Viral Bule Rusia Lolos Karantina, Diduga Ada Kesalahan Penerjemahan Bahasa

Pihak kepolisian menduga para bocah anarko tersebut hendak menyusupi aksi unjuk rasa dan memancing kericuhan sehingga langsung ditangkap dan dibawa untuk dilakukan pemeriksaan. "Kalau ini anarko, mereka biasa diduga ada indikasi buat kerusuhan. Seperti biasa mereka ada dugaan mau buat kerusuhan makanya kita amankan, kita periksa," pungkasnya.

Sementara itu Yusri Yunus juga mengatakan telah mengamankan 15 mahasiswa asal Papua saat berlangsungnya aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional (May Day) karena menggelar aksi tanpa mengantongi izin.

Baca Juga: Korban Tewas Festival Api Unggun di Israel Capai 44 Orang, Seratusan Orang Luka

"Iya, diamankan ke Polda Metro 15 orang didata. Mereka mau unjuk rasa tanpa surat izin pemberitahuan,"imbuh Yusri Yunus.  Yusri menegaskan pihak kepolisian tidak melarang pihak-pihak yang akan melakukan aksi unjuk rasa, asalkan telah mengantongi izin aksi dari pihak berwajib.

"Harus pakai surat. Aturannya kan harus pemberitahuan, mau apa pun tujuannya harus jelas," tambahnya.

Lebih lanjut Yusri mengatakan para mahasiswa Papua tersebut kemudian diamankan ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pendataan. Dia juga mengatakan para mahasiswa tersebut saat ini telah dipulangkan oleh pihak kepolisian.***

Editor: Shira Ade

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x