'Pengembangan Pariwisata Sumatera Barat Berbasis Nature dan Culture Sudah Tepat'

- 14 April 2021, 21:29 WIB
Ilustrasi Busana adat di Sumatera Barat (Sumbar).
Ilustrasi Busana adat di Sumatera Barat (Sumbar). /Dok Humas Kemenparekraf

Pengembangan potensi wisata ini juga perlu diselaraskan dengan pengembangan desa-desa wisata di provinsi yang juga dikenal dengan sebutan "Ranah Minang" itu. Menurut Sandiaga, desa wisata dapat membuka peluang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pemenang pascapandemi COVID-19.

Ia mencontohkan pengembangan tersebut dengan diraihnya sertifikasi "Desa Wisata Berkelanjutan" oleh Desa Wisata Kubu Gadang yang berada di Kota Padang Panjang. Nantinya, program ini juga bisa diikuti oleh desa-desa wisata lainnya.

"Pandemi ini akan mengubah peta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya juga akan menyempatkan diri berkunjung ke Sumatra Barat," ujar Sandiaga.

Baca Juga: Kisah Viral Pasangan Dokter Sultan, Punya 25 ART Salah Satunya Khusus Beli Galon

Selain pengembangan desa wisata, Sandiaga juga menekankan pentingnya digitalisasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat. Menurutnya, digitalisasi juga berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sana.

"Ini juga masuk ke dalam pengembangan desa wisata dan juga ekonomi kreatif kedepannya. Saya yakin, dengan kita bergandengan tangan, kita bisa kembali bangkit," ungkap Sandiaga.***

 

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x