Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi Didorong agar Merata ke Seluruh Daerah

- 9 Januari 2022, 19:36 WIB
Pedagang keliling menata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah ke dalam mobil bak terbuka di kawasan Desa Tungkop, Darussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis 6 Januari 2022). Pemerintah bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan menyediakan 1,2 miliar liter minyak goreng untuk masyarakat dengan harga jual Rp14 ribu per liter di tingkat konsumen di seluruh Indonesia selama enam bulan ke depan.
Pedagang keliling menata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah ke dalam mobil bak terbuka di kawasan Desa Tungkop, Darussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis 6 Januari 2022). Pemerintah bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan menyediakan 1,2 miliar liter minyak goreng untuk masyarakat dengan harga jual Rp14 ribu per liter di tingkat konsumen di seluruh Indonesia selama enam bulan ke depan. /SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS – Pemerintah diingatkan agar penyaluran minyak goreng bersubdisi merata ke seluruh daerah di Tanah Air.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan hingga kini harga minyak goreng di pasaran masih berkisar Rp20 ribu per liternya.

“Stok minyak subisidi masih sangat langka di pasaran, baik pasar tradisonal maupun ritel, sehingga warga masih belum merasakan program tersebut,” ungkap Puan, Minggu 9 Januari 2022.

Baca Juga: Kendaraan Listrik, Menuju Bali yang Ramah Lingkungan

Kata dia pedangang di pasar-pasar tradisional menyebut masih menjual minyak dengan harga tinggi lantaran masih mendapat harga mahal dari agen.

Oleh karena itu Puan meminta pemerintah melakukan pengawasan ketat.

“Penyaluran minyak murah bersubsidi juga harus merata di seluruh daerah sehingga dapat dirasakan oleh rakyat,” tuturnya.

Ia juga meminta pemerintah segera mengendalikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, khususnya minyak goreng.

Baca Juga: 318 Orang Terpapar Omicron sebagian Besar Telah Mendapatkan Vaksinasi Covid 19 Lengkap

Ia menyebut harga kebutuhan pokok yang tinggi menambah beban rakyat di masa pandemi Covid-19.

“Beberapa kebutuhan pokok seperti telur, bawang, dan cabai harganya belum kembali stabil sejak akhir tahun lalu. Bahkan minyak goreng pun juga masih mahal meski pemerintah sudah memberi acuan harga Rp14 ribu per liter,” katanya.

Politisi PDI-Perjuangan itu mengingatkan Presiden Joko Widodo sudah jauh-jauh hari meminta jajarannya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.

Puan juga menyoroti harga-harga sembako yang masih mahal meski sudah memasuki pekan kedua awal tahun.

Baca Juga: Qinghai China Diguncang Gempa Magnitudo 6,9

“Kementerian terkait dan pemda harus cepat merealisasikan arahan dari Bapak Presiden. Segera kendalikan harga-harga kebutuhan pokok agar dapat mengurangi beban rakyat,” kata Puan.

Puan meminta pemerintah menyiapkan petunjuk teknis (juknis) untuk pemerintah daerah (pemda) mengenai penyaluran subsidi minyak goreng murah.

Dengan begitu, Pemda dapat bergerak cepat menerapkan program minyak goreng subsidi di wilayahnya.

“Kami juga mendukung pemda menggelar sebanyak mungkin operasi minyak goreng agar dapat membantu masyarakat, khususnya warga kelas menengah ke bawah yang perekonomiannya belum stabil dampak Pandemi Covid-19,” tutur Puan.

Seperti diketahui, produsen minyak goreng menaikkan harga karena tingginya minyak sawit di pasar global.

Baca Juga: Sampai Di Lumajang, Tim Walhi Bali dan ForBALI Ikut Distribusikan Bantuan ke Desa Penyintas

Lonjakan harga minyak goreng sendiri sudah berlangsung cukup lama.

Puan menilai M persoalan harga minyak goreng yang mahal menjadi ironi megingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

“Maka Negara harus bisa memastikan rakyat dapat menikmati hasil bumi Tanah Airnya tanpa kesulitan,” ucapnya.

“Kita juga berharap pemerintah bisa memberikan subsidi sebanyak-banyaknya untuk rakyat. Pemerintah harus mampu menstabilkan harga pangan. Dengan begitu, beban rakyat akan terbantu.”

Puan mendukung langkah anak usaha holding perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL) yang tengah mengembangkan produksi turunan minyak sawit.

Baca Juga: Mau Membuat Fim Indie? Mulai Dengan 2 Langkah Ini

INL mengeluarkan brand minyak goreng ekonomis seharga Rp14 ribu per liter, sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan pemerinah.

Puan menilai brand minyak goreng ini dapat menunjang kebijakan Pemerintah yang menargetkan 1,2 juta liter minyak goreng subsidi untuk menekan lonjakan harga.

“Namun harus dipastikan minyak goreng kemasan ekonomis INL segera beredar di seluruh wilayah Indonesia, dan saya yakin brand ini tidak akan kalaih dengan merk-merk minyak goreng yang biasa ditemui di pasaran,” tuturnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x