INDOBALINEWS - Hotel Sol by Melia Benoa Bali menerima Sertifikat Kesiapsigaan Bencana setelah dinyatakan lulus audit dari Team BPBD yang terdiri dari SAR, BMKG, Kepolisian dan TNI.
Sertifikasi ini diberikan karena Hotel Sol by Melia Benoa Bali telah memenuhi Standard Safety sebagai hotel yang layak dikunjungi karena sudah memenuhi kriteria dari SOP, Petunjuk dalam Hotel ,SDM dan Peralatan yang dimiliki, serta fasilitas yang tersedia apabila terjadi Bencana Kebakaran,Gempa dan Tsunami.
PutuYeni Navitarini, Cluster Director Hotel Sol by Melia Benoa Bali mengatakan apresiasinya kepada pihak pihak terkait dengan pemberian sertifikasi ini.
"Hotel Sol mengapresiasi tim audit dipimpin BPBD Bali yang telah memberikan sertifikasi kesiapsiagaan bencana. Hotel-hotel di area Nusa Dua khususnya dan Bali umumnya diarahkan untuk mengikuti audit untuk menyambut perhelatan Akbar G20," ujar Yeni Minggu 23 Oktober 2022.
Seperti yang diketahui BPBD Provinsi Bali akan memberikan sertifikasi kepada pihak hotel yang memiliki kesiapsiagaan yang baik terhadap bencana, seperti upaya peringatan dini, kondisi fisik bangunan serta pengetahuan tentang bencana baik pihak manajemen hotel dan karyawan.
Baca Juga: Tokoh Pemuda Adat Tabi Minta Pemerintah Pusat Hadirkan Pejabat Gubernur Baru Pengganti Lukas Enembe
Melalui kesiapsiagaan terhadap bencana, tamu hotel dan wisatawan tidak takut pada saat berkunjung ke Bali.
Mereka akan merasa aman dan nyaman sekaligus waspada selama menikmati liburan ke Pulau Dewata.
Sebelumnya di berbagai kesempatan,Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan informasi publik terkait bencana sangat penting sebagai bentuk edukasi maupun peringatan dini.
Baca Juga: Delegasi dan Jurnalis Asing Peliput KTT G20 Diberikan Bebas Visa
Belajar dari kesiapsiagaan Bali, sejumlah pihak manajemen hotel telah melakukan upaya dalam mengedukasi dan memberikan peringatan dini kepada para tamu atau penghuni hotel.
Menurut Dwikorita, penyebarluasan informasi oleh pihak manajemen hotel ini tak lepas dari peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.
Baca Juga: KTT G20, Kementan galakan vaksinasi anti rabies dan PMK
BPBD kemudian menjalin kolaborasi tidak hanya dengan pihak hotel tetapi juga BMKG dan Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Dwikorita menjelaskan bahwa tamu hotel akan memperoleh informasi potensi bahaya ketika mereka menyalakan televisi di kamar hotel yang telah tersertifikasi.
Baca Juga: Liga 1: Beri Kesempatan Kepada 7 Pemain Muda Produk Asli Bali United, Ini Harapan Coach Teco
Informasi tadi berupa informasi cuaca, potensi hujan, maupun informasi lain terkait peringatan dini.
Hal tersebut tidak terlepas dari peran BMKG yang berfokus pada fase sebelum terjadi bencana dengan memberikan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika mengenai potensi bencana hidrometeorologi seperti cuaca ekstrem dan siklon serta bencana geologi.
Baca Juga: Siap Siap! 2 November Pukul 24.00 WIB Layar TV Analog di Rumahmu Mati
Melalui kesiapsiagaan terhadap bencana, tamu hotel dan wisatawan tidak takut pada saat berkunjung ke Bali. Mereka akan merasa aman dan nyaman sekaligus waspada selama menikmati liburan ke Pulau Dewata.
Bali dengan sektor pariwasata sebagai jantung penghidupan masyarakat memiliki potensi bahaya seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor.
Upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak baik masyarakat dan dunia usaha.
“Bentuk kolaborasi dengan dunia usaha merupakan upaya yang masih jarang dilakukan, khususnya pada fase prabencana,” demikian kata Dwikorita.***