10 Seniwati yang Tergabung dengan Iluh Bali Gelar Pameran Bertajuk 'Mula' dalam Rangka Akhiri Tahun 2023

7 Desember 2023, 09:01 WIB
Pameris Sandat Wangi saat melukis. /Ronatal Siahaan/IndoBaliNews.com.

 

INDOBALINEWS - Dalam rangka menutup tahun 2023, 10 seniman perempuan di Bali, yang tergabung ke dalam kelompok bernama Iluh Bali, menggelar pameran bertajuk “Mula”. Pameran akan berlangsung dari 8 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024 di Mana Uluwatu Restaurant and Bar, Pecatu, Badung, Bali.

Adapun, 10 seniman dalam pameran ini di antaranya, Dyah Ayu Wulandari, Sandat Wangi, Ayu Sri Rejeki, Evy Novita, Gadis Putri Maharani, Kadek Novi Sumariani, Ketut Efrata, Mira El Amir, Nancy Ng, dan Puhanayu.

Karya-karya akan tertuang ke dalam media yang beragam, seperti kanvas, kertas, kain, patung, dan benang macrame. Selain itu, ada pula karya yang tertuang ke dalam buku berjudul "Lejong ke Labuan Bajo" yang ditulis oleh Ketut Efrata. 

Baca Juga: Resep Iga Bakar Saus Madu, Cocok untuk Menu Natal Tahun Baru

Sebuah karya dari Nancy Ng yang berjudul “Beyond the Horizon” misalnya, merupakan sebuah upaya menemukan yang apa terpendam di balik garis horizon. Pertanyaan tersebut sering kali muncul ketika Nancy Ng duduk melihat hamparan sawah, atau ketika melihat laut, maupun saat mengagumi indahnya senja ketika matahari terbenam di Pulau Dewata.

Demikian pula dengan karya dari Ayu Sri Rejeki, yang merupakan hasil dari sebuah percakapan dengan diri akan adanya kemampuan melewati kesulitan hidup.

Dengan mengangkat tema "Mula", Iluh Bali ingin mengajak pengunjung untuk merenung, mengenang, dan pada saat yang sama, tetap melangkah maju dengan antusiasme terhadap apa yang menunggu di masa depan.

Baca Juga: Angka Kecelakaan Lalin di Bali Melonjak, Jasa Raharja Bayar Santunan Rp60 M Lebih

Dalam bahasa Bali, “Mula” atau “mamula” memiliki arti “menanam”. “Arti ini (Mula), kami maknai sebagai sebuah proses sederhana yang mengawali, sebelum mencapai masa panen di kemudian hari,” ujar Puhanayu, salah satu pameris.

Berangkat dari pengertian tersebut, “Mula” adalah awal yang ditumbuhkan dan dirawat bersama sebagai individu yang berkarya dan sebagai kelompok yang bertumbuh bersama. 

Pameran bertajuk “Mula” dipilih pada bulan Desember, mengingat waktu ini menjadi pintu yang menghubungkan kenangan di masa lalu dan harapan di masa mendatang. “Mula” juga menjadi sebuah perayaan yang menggambarkan dualitas, di mana bulan Desember menjadi akhir dan awal kami berada. 

Baca Juga: Eksklusif! W.Essentiels dan One Piece Rilis Produk Kolaborasi di Shopee 12.12 Birthday Sale

“Ibaratnya, ‘Mula’ menjadi sebab dari sebuah perjalanan,” ungkap Puhanayu.

Seni ditorehkan dalam setiap pemikiran yang selalu tumbuh, dan menjadikan kehidupan sebagai kanvas yang bernilai penuh harapan. Dyah Ayu mengungkapkan bahwa Iluh Bali mengambil langkah dengan mengingat kembali awal keberadaannya, yaitu pada pameran perdana yang diselenggarakan bulan Desember 2021, yang menjadikannya sebagai “Mula”. 

“Mula-mula kami menabur benih, dan pada Desember 2023 benih tersebut sedang bertumbuh dan berproses, sebagai semangat berkarya yang manunggal,” tandas Dyah.***

Baca Juga: Nama-nama 22 Korban Meninggal Erupsi Gunung Merapi, 1 Pendaki Masih Dicari

Baca Juga: Update Total Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Marapi Sumbar, 22 Jiwa

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Ronatal Siahaan

Tags

Terkini

Terpopuler