TTC Travel Mart Semi Virtual, Embrio Baru Bursa Wisata Independen di Era Pandemi

8 Juni 2021, 22:31 WIB
TTC Travel Mart yang digelar pada hari Senin 7 Juni 2021 di Redtop Hotel, Pecenongan Jakarta Senin 7 Juni 2021. Ini adalah embrio baru bagi TTC Travel Mart di tengah pandemi. /Dok TTC Travel Mart

INDOBALINEWS - Berbeda dari travel mart yang biasa digelar sebelum pandemi yang biasa riuh peserta (buyer dan seller), TTC Travel Mart kali ini lebih lengang. 

Pandemi Covid-19 merubah seluruh lini bisnis bursa wisata di belahan dunia. Termasuk TTC Travel Mart yang digelar pada hari Senin 7 Juni 2021 di Redtop Hotel, Pecenongan Jakarta. Ini adalah embrio baru bagi TTC Travel Mart dalam menatap optimisme bisnisnya yang telah memasuki tahun ke 33 penyelenggaraaan.

Tedjo Iskandar, Founder TTC Network, penyelenggara TTC Travel Mart mengatakan, TTC Travel Mart Semi Virtual adalah cara dirinya dalam memberikan definisi format event yang tepat untuk mempertemukan para sellers dan buyers di masa pandemi.

Baca Juga: Larangan Knalpot Brong, Polisi Sasar Bengkel Motor Gencarkan Sosialisasi

Konsep hybrid yang lazim untuk mendifiniskan event yang diselenggarakan secara luring dan daring menurutnya masih kurang tepat baginya.

“TTC Travel Mart Semi Virtual cara pandang dan bahasa kami untuk memberi gambaran bagaimana sellers dan buyers dari berbagai negara dapat bertemu untuk deal business,” ungkap Tedjo dalam pernyataan resminya, Selasa 8 Juni 2021.

Dan TTC Travel Mart Semi Virtual lanjut Tedjo, harus terselenggara sebab ini membuktikan eksistensi TTC Travel Mart itu masih ada, masih bertahan dan mampu berinovasi dalam kubangan pandemi Covid-19 yang entah sampai kapan berakhir.

Baca Juga: Ini Cara Menghindari Penipuan Online

“Semenjak tahun awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, TTC Travel Mart tahun 2020 pun urung terselenggara di 2 kota besar di Indonesia. Dimasa anjuran pemerintah untuk di rumah saja, ia membuat formulasi bagaimana klien potensial mereka tetap berbisnis. Dan TTC Travel Mart Semi Virtual inilah jawabannya,” urai Tedjo.

Segala aspek dan lini adaptasi pandemi COvid-19 dipelajari secara detail oleh TTC Travel Mart. Tidak hanya pengurangan kapasitas peserta pameran (sellers) yang ikut berpartisipasi dalam bursa wisata kali ini.

Baca Juga: Jerinx Bebas dari Lapas Kerobokan Dijemput Nora Alexandra, Ayah dan Personel Band SID

Ruang antar meja sellers pun berjarak sebagaimana anjuran pemerintah dan Satgas Covid-19. Protokol kesehatan seperti 3M benar-benar diadopsi dalam ruang ballroom yang biasanya berisikan lebih dari 100 peserta.

Pemangkasan jumlah peserta mengakibatkan hanya ada 18 meja sellers untuk bertemu dengan buyers-nya. Itu sebabnya, ruang ballroom terlihat lengang tidak seperi event-event sebelum Covid-19 menjadi mimpi buruk pelaku bisnis seperti dirinya.

Sebelum masuk ke area pameran, TTC Travel Mart mengawal ketat baik sellers maupun buyers yang akan bertemu secara online dan offline dengan swab antigen tanpa terkecuali.

Baca Juga: Gerah Diroasting 'Dewa Panci' dan Disudutkan 33 Kali, Roy Suryo: Bercanda Ada Aturannya

“Kami menyiapkan persyaratan ketat setiap peserta yang akan mengikuti event kali ini jauh-jauh hari. Agar sellers maupun buyers merasa aman dan nyaman,” ungkap Tedjo.

Meskipun mengaku “cuan” berkurang, namun Tedjo mengaku masih mampu menarik napas lega. Sebab, ada 5 sellers baru terjaring dalam TTC Travel Mart Semi Virtual kali ini.

Ke 5 sellers baru tersebut di antaranya, Mediterranean Travel Expert, Lourdes Hotels dari Perancis, Gyeongnam dari Korea Selatan, Kitaspedia, dan Baitul Agung Tour Expert dari Indonesia.

Baca Juga: Momen Keakraban 2 Sahabat, Megawati dan Prabowo Pada Hari Kelahiran Bung Karno

Beberapa sellers yang benar-benar melakoni niaga secara virtual di antaranya Jalan2 Paris, Lourdes Hotels dari Perancis, Magadh Travel & Tour dari India, serta Horas Tours dari Indonesia, selebihnya 14 sellers mencari peruntungan secara offline.

Sementara itu Mardiana, Korea Business Center, Jakarta—Embassy of the Republic of Korea yang menjadi representative Dinas Pariwisata dari Gyeongnam menjelaskan, tujuan utama mengikuti TTC Travel Mart Semi Virtual ini karena ingin “mencuri” start untuk mempromosikan Gyeongnam.

Baca Juga: Update: Video Viral Pesta Seks di Bali, 2 Bule Pemainnya Ditengarai Sudah Pulang ke Jerman

“Kami menyadari pandemi masa yang sulit, untuk itu ini saat yang tepat bagi Provinsi Gyeongnam untuk menarik market Indonesia. Ketika pandemi usai kami yakin akan banyak wisatawan Indonesia yang akan pergi berlibur ke luar negeri dan kami optimis Gyeongnam menjadi pilihan favorit destinasi wisata dari Korea Selatan,” pungkas Mardiana.

Gyeongnam menawarkan, Inhae Cherry Blossom Festival. Banyak orang mengunjungi kesana, namun banyak pula yang tidak mengetahui bahwa event tersebut adalah festival cherry blossom terbesar di Korea.

praBaca Juga: Terjadi Lagi WNA Bunuh Diri di Bali, Diduga Depresi Jerat Leher Pakai Kain Batik

“Festival ini menjadi salah satu dari 2 atraksi wisata atau event terbesar di Korea yang kita jual ke para travel agent Indonesia untuk memasukan dalam paket tur wisata ketika mereka menjual Gyeongnam,” pungkas Diana.***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler