Bupati Terpilih Diduga Berstatus WNA, Pilkada Sabu Raijua Digugat ke MK

- 15 Februari 2021, 22:21 WIB
Adhitya A Nasution selaku Kuasa Hukum Pemohon Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua Nomor Urut 1 Nikodemus N Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale mengajukan permohonan Perselisihan Pemilihan Kepala Daerah, di Aula Gedung MK, Senin 15 Februari 2021.
Adhitya A Nasution selaku Kuasa Hukum Pemohon Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua Nomor Urut 1 Nikodemus N Rihi Heke dan Yohanis Uly Kale mengajukan permohonan Perselisihan Pemilihan Kepala Daerah, di Aula Gedung MK, Senin 15 Februari 2021. /Humas MK/Yuwandi

Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta 2024, PKB Lirik Raffi Ahmad dan Agnes Monica

Sementara saingannya pasangan urut 1 Nikodemus H Rihi Heke - Yohanes Uly Kale mendapat 30,1% suara. Adapun pasangan nomor urut 3 Takem I Radja Pono - Herman Hegi Radja Haba memperoleh 26,6% suara.

Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, maka pasangan Orient Patriot Riwu Kore - Tobias Ully dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Sabu Raijua.

Status Kewarganegaraan Bupati Terpilih

Di tengah jalan, beredar surat keterangan bahwa bupati terpilih memiliki status kewarganegaraan Amerika Serikat.

Surat keterangan tersebut dikeluarkan oleh Kepala Bagian Konsuler Amerika Serikat di Jakarta, Erick M Alexander, dan ditujukan kepada Yudi Tagi Huma, Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Helena Lim Terima Vaksin Covid-19, Togar Situmorang: Jangan-jangan Ada 'Sesuatu'

Surat yang dikeluarkan di Jakarta dan bertanggal 1 Februari 2021 tersebut merupakan jawaban atas Surat Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua Nomor 136/K.Bawaslu-SR/ HK.00.02/ IX/ 2020 kepada Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta.

Perihal surat adalah pertanyaan status kewarganegaraan dari Orient Patriot Riwu Kore. Menanggapi surat tersebut, Bagian Konsuler Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta menegaskan bahwa Orient Patriot Riwu Kore merupakan warga negara Amerika Serikat.

Sosok Orient Patriot Riwu Kore

Orient Patriot Riwu Kore lahir di Kupang, 7 Oktober 1964. Ia anak keempat dari delapan bersaudara, dari pasangan Agustinus David Riwu Kore dengan Ema Mariance Koroh Dimu.

Orient menikah dengan Trinidad Martinez, keturunan Yahudi dan Spanyol, yang lahir di Amerika Serikat. Pasangan ini dikaruniai dua anak, yakni Franklin D Riwu Kore dan Jessica M Riwu Kore.

Franklin D Riwu Kore merupakan pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat (US-Army), dengan keahlian sebagai penembak jitu.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Dijatuhi Hukuman 10 Tahun Penjara

Orient sendiri mengenyam pendidikan dasar hingga sarjana, di Nusa Tenggara Timur. Ia tercatat menempuh pendidikan di SD Inpress Nunbaun Sabu, Kupang, pada tahun 1971 hingga 1977.

Ia melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Kupang, tahun 1977 hingga 1980. Selanjutnya, ia menyelesaikan pendidikan di SMEA Negeri Kupang, tahun 1980 hingga 1983.

Orient kemudian melanjutkan pendidikan Sarjana Administrasi Niaga di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, tahun 1983 hingga 1987. Semasa kuliah, ia menjadi aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan anggota Resimen Mahasiswa atau Menwa.

Baca Juga: Puan Maharani: Kehadiran Vaksin Jadi Titik Terang Hadapi Pandemi Covid-19

Selanjutnya Orient melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat. Pendidikan Master of Arts (MA) in Religius Studies diselesaikan di University of California (UCLA) Los Angeles (1996), Master of Business Administration (MBA) diselesaikan di University of Southern California (USC) tahun 1999, dan Master of Theology (ThM) diselesaikan di California Center of Theological Studies USA tahun 2001.

Untuk ketiga gelar doktornya, masing-masing Doktor of Philosophy (PhD) diselesaikan di Dallas Theology Seminary di Texas (2004), PhD Accouting and Finance diselesaikan di Argosy University of San Diego (2010), dan Doktor of Business Administration (DBA) diselesaikan di North Central University, Presscott, Arizona, USA (2016).

Sebelum memutuskan menjadi calon kepala daerah di Sabu Raijua, Orient merupakan pengusaha dan karyawan. Pada tahun 1980-an, Orient sempat menjadi Tax Controller pada Garuda Indonesia Group di Jakarta.  

Baca Juga: Happy Ending, Kisah Ibu dan Anak yang Terpisah Selama 23 Tahun

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x