Baca Juga: Tenggelam dan Terapung Berhari-Hari di Semudera Hindia, 19 ABK Bandar Nelayan 188 Tiba di Bali
Dalam berkegiatan, baik aktivitas perekonomian maupun sosial dan keagamaan, telah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat sesuai arahan pemerintah.
Pelatihan dan simulasi penerapan kegiatan yang berpegang pada CHSE (Cleanliness/Kebersihan, Health/Kesehatan, Safety/Keamanan, Environment Sustainability/ Kelestarian Lingkungan) sudah berulangkali dilakukan.
Baca Juga: Divonis 14 Tahun Penjara Karena Jadi Pengedar Narkoba, Pasangan Kekasih Lemas
"Dengan kata lain, masyarakat Bali sudah siap beraktivitas sambil “bersahabat” dengan pandemi Covid-19. Pengetahuan, pemahaman dan skill “bersahabat” dengan pandemi Covid-19, terus meningkat dan ditingkatkan," imbuh Agung.
Selain itu, program vaksinasi Covid-19 di Bali juga sudah dilakukan secara massif. Vaksinasi telah dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai upaya terbentuknya herd immunity.
Baca Juga: Sidak di Gilimanuk, Belasan Warga Ketahuan Bawa Suket Tes Antigen Kadaluwarsa
Kesiapan masyarakat Bali itu sudah ditunjukkan dengan mulai digelarnya sejumlah aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan jumlah peserta terbatas, dan kemudian terus ditambah kapasitas pesertanya. "Semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja."
Namun pada akhirnya, upaya masyarakat Bali itu harus mendapat support oleh pemerintah. Support itu tidak lagi menekankan pada pemberian subsidi langsung.
Baca Juga: Tersangkut Kabel di Kebun, Wayan Tewas Tersengat Listrik Saat Potong Rumput